Kerja Jarak Jauh Jadi Tren, Barbados Sambut Turis Tinggal Setahun

Kerja sambil melihat birunya hamparan laut yang bikin chill

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 banyak mengubah cara kerja orang. Jika dalam situasi normal karyawan harus duduk di bangku masing-masing dari pukul 09.00 sampai 17.00, maka kondisi tidak normal seperti saat ini membuka peluang menyelesaikan pekerjaan dari jarak jauh.

Tidak sedikit juga perusahaan-perusahaan yang mengizinkan kerja secara remote sehingga konsep kantor mulai mengabur. Survei The Kung Group menemukan bahwa 70 persen dari 500-an pendiri perusahaan yang menerima modal lewat venture mengizinkan beberapa karyawan bekerja jarak jauh.

Tren ini yang berusaha dimanfaatkan oleh pemerintah Barbados. 

1. Barbados berencana mengizinkan wisatawan asing tinggal dan bekerja jarak jauh selama setahun

Kerja Jarak Jauh Jadi Tren, Barbados Sambut Turis Tinggal SetahunIlustrasi Barbados. unsplash.com/Anthony Ingham

Melansir CNBC, Perdana Menteri Barbados Mia Mottley mengungkap rencana pemerintahnya untuk mengizinkan wisatawan asing tinggal dan bekerja jarak jauh di negaranya selama setahun.

Ia menyebut parlemen tengah menggodok program khusus bernama "Barbados Welcome Stamp" yang berdurasi 12 bulan. Ini dilatarbelakangi oleh kewajiban melakukan tes COVID-19 dan karantina jika ingin keluar negeri, menjadikan bepergian dalam waktu singkat seakan tidak layak.

Motley berargumen lebih baik tinggal untuk waktu lebih lama sambil bekerja. "Anda tak perlu bekerja di Eropa atau Amerika Serikat atau Amerika Latin jika Anda bisa datang ke sini dan bekerja untuk beberapa bulan, pulang dan kembali ke sini lagi," ujarnya.

Baca Juga: Setelah 52 Tahun Merdeka, Barbados Miliki Perdana Menteri Wanita Pertama

2. Barbados membuka kembali penerbangan internasional mulai akhir pekan ini

Kerja Jarak Jauh Jadi Tren, Barbados Sambut Turis Tinggal SetahunIlustrasi Barbados. unsplash.com/Anthony Ingham

Pemerintah Barbados akan membuka kembali penerbangan internasional dari Kanada pada Minggu 12 juli. Negara-negara lain akan menyusul segera. Sejauh ini, Barbados masih memberlakukan aturan khusus kepada para pengunjung di tengah pandemik COVID-19.

Mereka wajib melakukan tes PCR dalam 72 jam setelah kedatangan dan melampirkan hasil tes yang menyatakan bahwa mereka negatif COVID-19. Oleh karena itu, industri pariwisata harus beradaptasi dengan mencari strategi baru agar tidak kehilangan wisatawan asing yang merasa aturan terlalu rumit.

3. Sektor pariwisata menjadi bagian penting dari Barbados

Kerja Jarak Jauh Jadi Tren, Barbados Sambut Turis Tinggal SetahunIlustrasi Barbados. unsplash.com/Anthony Ingham

Berdasarkan Barbados Hotel & Tourism Association, sektor pariwisata secara langsung berkontribusi sebesar 12 persen terhadap Produk Domestik Bruto (GDP) negara persemakmuran Inggris tersebut.

Lalu, secara tidak langsung, sektor itu menyumbang 40 persen dari total aktivitas ekonomi. Sebanyak 30 persen dari keseluruhan angkatan kerja Barbados bekerja di industri pariwisata.

Mottley pun menyadari pentingnya menawarkan layanan terbaik untuk menarik wisatawan asing, termasuk jika program kerja jarak jauh dijalankan. "Artinya, apa yang kita tawarkan harus kelas dunia, dan apa yang terus kita tawarkan memang berkelas dunia," ujarnya.

Baca Juga: Pariwisata Bali Bidik Tiga Negara Tetangga saat New Normal

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya