Microsoft Dikabarkan Ingin Beli Seluruh Bisnis TikTok 

ByteDance mengaku tidak berniat menjual TikTok

Jakarta, IDN Times - Microsoft dikabarkan sedang bernegosiasi dengan ByteDance untuk membeli bisnis global TikTok. Informasi ini dilaporkan  Financial Times pada Kamis 6 Agustus 2020 dengan mengutip lima orang yang mengetahui persoalan tersebut.

Seperti dikabarkan sebelumnya, Microsoft berniat membeli TikTok yang beroperasi di Amerika Serikat, Selandia Baru dan Australia. Niat itu ditegaskan, setelah CEO Microsoft Satya Nadella bertemu dengan Donald Trump pada akhir pekan kemarin, menyusul ancaman Trump akan memblokir TikTok dari negara tersebut.

1. Microsoft belum memberikan pernyataan resmi

Microsoft Dikabarkan Ingin Beli Seluruh Bisnis TikTok Ilustrasi TikTok. IDN Times/Arief Rahmat

Baca Juga: Sempat Tidak Pasti, Microsoft Kini Tegaskan Niat Akuisisi TikTok

Meski muncul laporan tersebut, tapi sumber yang familiar dengan negosiasi mengatakan kepada Reuters bahwa Microsoft belum mengumumkan wacana membeli semua bisnis TikTok. Platform video pendek itu memang tengah populer di kalangan anak-anak muda di seluruh dunia.

Menurut Datareportal, per 2020 ini ada sebanyak 800 juta pengguna aktif TikTok per bulan secara global. Tidak heran raksasa teknologi seperti Microsoft melihat potensi besar dari aplikasi tersebut sehingga mempunyai niat untuk mengakuisisinya.

2. Trump memblokir TikTok

Microsoft Dikabarkan Ingin Beli Seluruh Bisnis TikTok Ilustrasi. unsplash.com/Kon Karampelas

Sementara, pada hari yang sama Trump menandatangani perintah eksekutif yang memblokir semua transaksi warga atau entitas Amerika Serikat dengan TikTok karena alasan kepentingan keamanan nasional.

Melansir The Guardian, pemblokiran itu akan mulai berlaku dalam 45 hari. ByteDance sendiri berada dalam posisi sulit karena diberi hanya dua pilihan yaitu menjual TikTok di Amerika Serikat kepada perusahaan di negara itu, contohnya Microsoft, atau terancam diblokir. 

CEO ByteDance Zhang Yiming pun buka suara terkait riuhnya masalah TikTok di Amerika Serikat. Dalam sebuah surat yang dikirimkan ke internal perusahaan pada Senin 3 Agustus 2020, Zhang menegaskan sebenarnya tidak berniat menjual TikTok dan pihaknya belum mencapai kesepakatan apa pun dengan Microsoft.

"Kami tidak setuju dengan keputusan (menjual bisnis TikTok di Amerika Serikat), sebab kami selalu patuh dalam melindungi data pengguna dan menjaga netralitas serta transparansi platform," kata Zhang, seperti dilaporkan media pemerintah Tiongkok CGTN.

3. Amerika Serikat mengklaim TikTok menyuplai data pengguna di negara itu kepada pemerintah Tiongkok

Microsoft Dikabarkan Ingin Beli Seluruh Bisnis TikTok Ilustrasi. unsplash.com/Kon Karampelas

Dalam wawancara dengan Fox News pada akhir pekan lalu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengklaim pemerintah Amerika Serikat menemukan bukti bahwa TikTok termasuk salah satu aplikasi yang memberikan data secara langsung kepada Partai Komunis di Tiongkok.

Karena itu, lanjutnya, pemerintah akan mengambil langkah-langkah dengan mempertimbangkan serangkaian risiko keamanan nasional secara luas yang ditimbulkan oleh perangkat lunak yang terhubung ke Partai Komunis tersebut.

The Washington Post juga pernah mempublikasikan berita pada September tahun lalu mengenai penyensoran konten yang dinilai sensitif oleh TikTok.

Menurut para peneliti, TikTok di Tiongkok tetap tersandera oleh ide rezim berkuasa tentang konten yang layak dan penyensorannya, dan mereka mengarah ke bagaimana Partai Komunis menggunakannya sebagai alat propaganda untuk audiens muda.

Berdasarkan riset, ditemukan bahwa jumlah unggahan dengan tagar #antielab yang sangat populer dipakai para demonstran pro-demokrasi Hong Kong di TikTok hanya sebanyak 11.

Sementara di Instagram, tagar yang sama terdapat dalam lebih dari 34.000 unggahan. Kemudian, pencarian tagar #HongKongProtests dan #HongKongProtestors menghasilkan nol unggahan.

Kepada Bloomberg, juru bicara ByteDance pun membantah berbagai tudingan yang dilayangkan kepada perusahaannya.

"Kami tak pernah menyediakan data pengguna kepada pemerintah Tiongkok, kami tidak akan melakukannya juga jika diminta," kata dia.

Baca Juga: Microsoft Ngotot Mau Beli TikTok, Tiongkok Murka!

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya