Riuh Akuisisi TikTok, Netizen Tiongkok Tuduh Bos ByteDance Pengkhianat

Microsoft berniat membeli TikTok, anak perusahaan ByteDance

Jakarta, IDN Times - CEO ByteDance Zhang Yiming mengatakan pihaknya tidak berniat menjual TikTok sebab percaya pada misi perusahaan untuk menjadi salah satu raksasa teknologi dunia. Namun, perusahaan yang berkantor pusat di Beijing itu sedang terjebak dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada internal perusahaan pada Senin 3 Agustus 2020, Zhang mengaku berada di tengah dua pilihan sulit dan mengindikasikan tidak adanya niat untuk menjual TikTok kepada Microsoft.

"Kita menghadapi sebuah kemungkinan nyata yaitu pemaksaan penjualan bisnis TikTok di Amerika Serikat oleh CFIUS (Komite Investasi Asing Amerika Serikat) atau sebuah perintah eksekutif untuk memblokir aplikasi TikTok di Amerika Serikat," kata dia.

1. Netizen Tiongkok menuding Zhang sebagai pengkhianat

Riuh Akuisisi TikTok, Netizen Tiongkok Tuduh Bos ByteDance PengkhianatIlustrasi TikTok. IDN Times/Arief Rahmat

Meski Zhang telah menjelaskan bahwa ByteDance tidak ingin TikTok di pasar Amerika Serikat dimiliki oleh perusahaan lain, sejumlah netizen Tiongkok tetap memberikan respons negatif. Melansir TechCrunch, ratusan dari mereka menggunakan media sosial Weibo untuk memprotes Zhang dengan menyebutnya sebagai pengkhianat negara.

"Zhang Yiming dulu membanggakan Amerika Serikat karena memperbolehkan debat, tidak seperti di Tiongkok di mana pendapat hanya satu pihak. Sekarang, dia mendapatkan tamparan. Kenapa dia tidak berdebat saja dengan Amerika Serikat?," tulis salah satu netizen yang mendapatkan lebih dari 3.600 likes.

Komentar itu merujuk pada sebuah status Zhang di Weibo pada 10 tahun lalu. Ia dipandang sebagai orang liberal dan dijuluki intelektual publik karena mendorong adanya kebebasan berpendapat seperti di Amerika Serikat. Beberapa netizen menganggap julukan itu adalah bentuk cemoohan atau kata lain dari pengkhianat.

Baca Juga: Waduh, Donald Trump akan Larang TikTok di Amerika Serikat Nih!

2. TikTok diduga menjadi ancaman bagi perusahaan Amerika Serikat

Riuh Akuisisi TikTok, Netizen Tiongkok Tuduh Bos ByteDance PengkhianatIlustrasi. unsplash.com/Kon Karampelas

CEO AppInChina Rich Bishop mengatakan kepada TechCrunch bahwa situasi pelik yang dihadapi TikTok saat ini merupakan hasil dari kesuksesan platform populer itu.

Bos perusahaan yang membantu aplikasi internasional agar bisa menembus pasar Tiongkok tersebut menyebut netizen percaya keberhasilan TikTok mengancam eksistensi raksasa teknologi Amerika Serikat.

"Pandangan umum di kalangan netizen Tiongkok adalah masalah ini merupakan langkah balasan sebagai bagian dari perang dagang yang masih berlangsung antara Amerika Serikat dan Tiongkok," ujar Bishop.

"Mereka juga percaya bahwa langkah-langkah tersebut diambil karena kesuksesan TikTok dan karena platform itu sekarang mengancam platform-platform Amerika Serikat seperti Facebook dan Twitter," tambahnya.

3. Zhang menegaskan belum ada keputusan akhir, termasuk dengan Microsoft

Riuh Akuisisi TikTok, Netizen Tiongkok Tuduh Bos ByteDance PengkhianatIlustrasi. unsplash.com/Kon Karampelas

Keinginan Microsoft untuk mengakuisisi TikTok di Amerika Serikat ditegaskan oleh perusahaan yang didirikan Bill Gates itu pada akhir pekan kemarin. Bahkan, pertemuan antara CEO Microsoft Satya Nadella dan Presiden Donald Trump diyakini banyak pihak mampu membuat Gedung Putih batal memblokir TikTok.

Trump sendiri sebelumnya mengaku khawatir dengan keamanan data pengguna, memberikan tenggat waktu 45 hari kepada Microsoft untuk bernegosiasi dengan ByteDance. Akan tetapi, Zhang menegaskan dalam suratnya bahwa belum ada keputusan akhir apa pun terkait ini.

"Kami tidak setuju dengan keputusan [menjual bisnis TikTok di Amerika Serikat], sebab kami selalu patuh dalam melindungi data pengguna dan menjaga netralitas serta transparansi platform," kata Zhang.

"Kami belum mencapai solusi akhir. Namun, mempertimbangkan situasi internasional saat ini, kami harus menghadapi perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat yang ingin memblokir TikTok dan keputusan Komite Investasi Asing Amerika Serikat (CFIUS), sementara kami takkan menyerah pada kemungkinan apa pun," lanjutnya lagi

Kepada Fox News, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengklaim pemerintah menemukan bukti bahwa TikTok termasuk salah satu aplikasi yang memberikan data secara langsung kepada Partai Komunis di Tiongkok.

Karena itu, lanjutnya, pemerintah akan mengambil langkah-langkah dengan mempertimbangkan serangkaian risiko keamanan nasional secara luas yang ditimbulkan oleh perangkat lunak yang terhubung ke Partai Komunis tersebut.

Baca Juga: Microsoft Ngotot Mau Beli TikTok, Tiongkok Murka!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya