Walau Tidak Lulus Kuliah, Pria Ini Sukses Jadi Orang Kaya Baru Jepang

Kekayaan dari bisnis AI yang dibangunnya capai Rp8 triliun

Jakarta, IDN Times - Nama pria Jepang Taku Toguchi meroket di kalangan pengusaha Jepang setelah bisnis yang dibangunnya menjadi salah satu yang paling meroket dalam beberapa waktu terakhir.

Laki-laki 36 tahun yang tidak lulus kuliah tersebut meraup keuntungan triliunan dari bisnis berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama AI inside Inc. Perusahaan yang go public pada Desember 2019 tersebut, menjadi salah satu yang paling bernilai di Jepang saat ini.

1. Investor melihat ada potensi besar di sektor AI

Walau Tidak Lulus Kuliah, Pria Ini Sukses Jadi Orang Kaya Baru JepangCEO AI inside Inc. Taku Toguchi (AI inside Inc. via Bloomberg)

Seperti dilaporkan Bloomberg, AI inside Inc. fokus pada mengubah dokumen-dokumen berisi tulisan tangan ke dalam bentuk digital. Produk yang ditawarkan itu rupanya mampu menarik para investor yang merasa optimistis dengan perkembangan dan potensi AI, termasuk dalam memudahkan kerja jarak jauh.

Setelah bisa menancapkan jejak di Jepang, Toguchi pun berencana untuk mengepakkan sayap ke luar negeri dan jaringan bisnis yang lain. Walau tentu saja ada sejumlah analis yang skeptis dengan apakah saham AI inside Inc. yang meroket hampir sembilan kali lipat mampu terus berkesinambungan.

Baca Juga: Mengenal Jeff Bezos, 3 Kali di Puncak Daftar Orang Terkaya Dunia

2. Saham Taku di AI inside Inc. mencapai Rp8 triliun

Walau Tidak Lulus Kuliah, Pria Ini Sukses Jadi Orang Kaya Baru JepangProduk AI inside Inc. inside.ai

"Rasanya seperti kami tiba-tiba sangat dikenal," ujar Toguchi kepada Bloomberg. Perjalanannya sebagai pengusaha sendiri cukup beragam. Ia memulai bisnis pertama pada 2004 dengan membuat portal web yang menyediakan informasi soal restoran.

Pada 2007, ia berkeliling Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Mulai 2020 sampai 2015, Toguchi mendirikan sejumlah usaha. Akhirnya, ia berlabuh ke teknologi AI. Ini sesuai dengan impiannya sejak remaja. Kini, ia memiliki 51 persen saham di AI inside Inc. yang bernilai Rp8 triliun.

Selain produk premium, Toguchi juga menyediakan versi AI yang lebih murah bernama Lite. Ia mengaku punya cita-cita untuk membuat AI murah dan mudah digunakan oleh semua orang. "Kebijakan kami adalah menjual tools AI kepada basis orang yang luas dengan harga murah," jelasnya.

Penjualan AI inside Inc. melonjak tiga kali lipat hingga Rp215 miliar pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret lalu. Selama periode tersebut, perusahaan Toguchi melaporkan keuntungan sebesar Rp56,7 miliar. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp24,7 miliar.

3. Semakin banyak orang yang kerja jarak jauh membuat AI inside Inc. dipandang potensial

Walau Tidak Lulus Kuliah, Pria Ini Sukses Jadi Orang Kaya Baru JepangAI inside Inc. inside.ai

Menurut Tomoaki Kawasaki, seorang analis senior di perusahaan penyedia layanan finansial Iwaicosmo, bisnis Toguchi meraih untuk dari semakin banyaknya orang yang bekerja secara jarak jauh, terutama selama pandemik COVID-19.

"Kita bisa mengharapkan pertumbuhan jangka menengah sampai jangka panjang mengingat ada peningkatan praktik-praktik kerja jarak jauh yang memerlukan digitalisasi pekerjaan kantoran," tutur Kawasaki.

"Ditambah lagi, perusahaan itu mendorong untuk menciptakan sebuah platform yang memungkinan teknologi AI miliknya dipakai di beragam industri yang bisa membuat AI inside perusahaan AI utama," tambahnya.

Baca Juga: Hebat! Pemuda Ini Depak Jack Ma dari Daftar Orang Terkaya di Tiongkok

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya