Menkominfo Ingin Ada Silicon Valley di Indonesia

Beri dukungan kepada 11 pengembang startup lokal.

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Rudiantara melakukan kunjungan kerja ke kantor Plug and Play Indonesia, Selasa (13/6). Dalam kesempatan itu, Menkominfo menyampaikan harapan pemerintah agar Plug and Play Indonesia dapat membangun ekosistem usaha rintisan atau startup yang setara dengan Silicon Valley. Tak hanya itu, Menkominfo Rudiantara juga memberikan beberapa masukan penting untuk para pendiri startup dalam negeri.

Menkominfo Ingin Ada Silicon Valley di IndonesiaMedia Center PNP

"Perkembangan teknologi adalah suatu kepastian. Yang harus kita perhatikan adalah bagaimana memanfaatkan teknologi. Contohnya kesiapan masyarakat, ini harus menjadi prioritas, terutama bagaimana mengedukasi masyarakat," kata Rudiantara seperti dikutip dari rilis yang diterima IDN Times, Rabu (14/6).

Banyak hambatan.

Menkominfo Ingin Ada Silicon Valley di Indonesiarepublika.co.id

Dalam kunjungannya kali ini, Menkominfo Rudiantara menyampaikan beberapa poin yang menjadi penghambat berkembangnya ekonom digital. Menurut kajian pemerintah, setidaknya ada tujuh poin penting penghambat, antara lain: logistik, infrastruktur komunikasi, keamanan cyber, perlindungan konsumen, perpajakan, permodalan, edukasi, serta sumber daya manusia.

Selain rendahnya tingkat edukasi secara umum, pemicu masalah lain adalah tidak meratanya tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia. Walau demikian, pemerintah tetap optimis dan melakukan berbagai upaya untuk mendukung perkembangan startup digital di Indonesia. Salah satunya melaui program-program pembinaan seperti yang dilakukan Plug and Play Indonesia.

Baca juga: 5 Alasan Utama Kenapa Startup Kamu Bisa Gagal

Plug and Play adalah akselerator startup.

Menkominfo Ingin Ada Silicon Valley di Indonesiapixabay.com

Plug and Play sendiri adalah akselerator bisnis startup yang berbasis  di Silicon Valley. Misi Plug and Play adalah untuk mendorong perkembangan usaha rintisan digital di seluruh dunia. Kini, Plug and Play memiliki jaringan luas termasuk lebih dari 200 korporasi, investor, universitas, dan partner di berbagai bidang. Melalui 19 lokasi yang tersebar di 9 negara dan 3 benua, Plug and Play telah berinvestasi di lebih dari 600 startup digital di seluruh dunia. 

Plug and Play hadir di Indonesia sejak November 2016 lalu atas undangan dari Presiden Joko Widodo. Bekerja sama dengan Gan Kapital, mereka memberikan dukungan logistik bagi para  pengembang startup dalam negeri.

Selain itu, Plug and Play Indonesia juga menjembatani hubungan startup dengan berbagai stakeholder seperti instansi pemerintahan, korporasi, dan media. "Dengan dukungan yang holistik seperti ini, diharapkan para pengembang startup dapat lebih fokus dengan perkembangan dan pemasaran produk mereka," ujar Presiden Direktur dari Plug and Play Indonesia, Wesley Harjono.

Setelah sukses menjaring 11 startup di Indonesia untuk mendapat pendanaan awal, Plug and Play Indonesia bergerak dengan mengikuti berbagai kegiatan pembinaan dan pelatihan untuk para pengembang startup dalam negeri. 

Baca juga: Mendunia, 10 Startup ini Bikin Bangga Indonesia

Topik:

Berita Terkini Lainnya