Erick Thohir: Bio Farma Lolos Uji Kelayakan CEPI Produksi Vaksin COVID

Uji kelayakan sudah dilakukan sejak 15 September 2020

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku bangga, karena PT Bio Farma berhasil lolos proses due dilligence atau uji kelayakan yang dilakukan oleh koalisi dunia untuk inovasi pencegahan epidemi (CEPI).

Uji kelayakan terhadap Bio Farma sudah dilakukan sejak 15 September 2020 lalu. Erick menyebut, CEPI menilai positif perusahaan farmasi terbesar di kawasan Asia Tenggara tersebut. 

"Due dilligence yang dilakukan oleh CEPI terhadap Bio Farma menunjukkan hasil positif, yang mana CEPI siap melakukan kerja sama dengan Bio Farma. Tentu ini merupakan apresiasi bagi semua peneliti, ahli farmasi, hingga semua pihak yang terlibat dalam pengembangan vaksin asli Indonesia," ungkap Erick dalam keterangan pers virtual dari London, Inggris, Rabu (14/10/2020) malam. 

CEPI melakukan penilaian atas kapasitas manufaktur vaksin COVID-19, Quality Management System (QMS), sistem analisa laboratorium, hingga sistem teknologi informasi Bio Farma. 

Uji kelayakan ini dibutuhkan sebagai salah satu persyaratan, bila Bio Farma ingin menjadi salah satu perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin COVID-19 dari CEPI.

Selain hal tersebut, apalagi agenda Menteri Erick dalam perjalanan dinasnya ke London di tengah pandemik COVID-19 saat ini?

1. Menteri Erick menawarkan sektor pariwisata kesehatan kepada mitra di Inggris

Erick Thohir: Bio Farma Lolos Uji Kelayakan CEPI Produksi Vaksin COVIDMenteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Erick Thohir melakukan serangkaian pertemuan bilateral dan bisnis dengan pemerintah dan organisasi di Inggris, Rabu (14/10) (Dok. Kementerian BUMN)

Meski pandemik masih terus melanda dunia, namun Menteri Erick tidak mau hanya fokus ke sektor tersebut. Ia dan koleganya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berada di Inggris untuk membuka peluang kerja sama lainnya. 

Terkait pandemik, Erick mengatakan, Indonesia dan Inggris sepakat satu-satunya jalan untuk mengendalikan COVID-19 yakni dengan membangun kerja sama global.

"Seperti yang disampaikan oleh Bu Menlu bahwa semangat kerja sama penting untuk terus diperkuat, di tengah tantangan besar yang dihadapi negara di dunia," kata Erick. 

Maka, ketika bertemu dengan mitranya di Inggris, Erick turut menawarkan empat hal yang dinilai berpeluang membuka kerja sama. Pertama, mengenai pariwisata kesehatan.

"Kami BUMN bisa mendapatkan fasilitas kawasan ekonomi khusus untuk itu, bisa di Bali atau di Sumatra," kata pria yang sebelumnya menjadi ketua tim sukses Jokowi-Ma'ruf pada Pemilu 2019 lalu. 

Pariwisata kesehatan dinilai berpeluang memberi pemasukan, karena melihat fenomena banyaknya WNI yang pergi ke Singapura untuk berobat. Erick mengatakan, alih-alih ke luar Tanah Air, Indonesia sebaiknya mengembangkan sendiri. 

"Selain itu, kami juga fokus untuk bekerja sama meningkatkan industri pendidikan, khususnya di bidang hospitality," tutur Erick.

Ada pula pembicaraan mengenai penjajakan di bidang energi dan industri pertahanan. 

Baca Juga: Tolak Jadi Relawan Vaksin COVID-19, Erick Thohir: Bukan karena Takut

2. Erick mengklaim Indonesia berhasil mengendalikan laju pandemik COVID-19

Erick Thohir: Bio Farma Lolos Uji Kelayakan CEPI Produksi Vaksin COVIDErick Thohir di acara kampanye protokol kesehatan jelang pilkada 2020 di Polda Metro Jaya (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Di dalam pertemuan dengan mitranya di Inggris, Erick mengklaim bahwa Indonesia sukses mengatasi laju pandemik COVID-19. Bahkan, Pemerintah Inggris mengapresiasi hal tersebut. 

Sementara, berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan pada hari ini, kasus positif COVID-19 di Tanah Air nyaris menyentuh angka 350 ribu. Kemenkes melaporkan hari ini ada 4.217 kasus baru COVID-19, sehingga totalnya mencapai 344.749.

Sementara, angka kematian per hari ini bertambah 129 pasien sehingga mencapai 12.156. Sedangkan, angka kesembuhan bertambah 4.555 sehingga mencapai 267.851. 

Warga Indonesia harus mengikuti kewajiban karantina mandiri selama 14 hari ketika tiba di Inggris. 

3. Indonesia memesan 100 juta vaksin COVID-19 dari perusahaan farmasi AstraZeneca

Erick Thohir: Bio Farma Lolos Uji Kelayakan CEPI Produksi Vaksin COVIDIlustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Salah satu agenda utama Menlu Retno dan Menteri Erick datang ke Inggris yakni menandatangani dokumen kesepakatan pembelian 100 juta vaksin COVID-19 buatan perusahaan AstraZeneca. Petinggi AstraZeneca menyambut baik pembelian vaksin tersebut.

Rencananya, Indonesia akan membeli secara putus vaksin itu. Uji klinis tahap ketiga vaksin AstraZeneca tidak dilakukan di Indonesia. 

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah akan membayar uang muka untuk pengadaan vaksin corona dari AstraZeneca sebesar US$250 juta atau setara Rp3,67 triliun pada akhir Oktober 2020. 

"Kami akan mengadakan vaksin dari AstraZeneca kontraknya 100 juta vaksin dan pemerintah akan membayar down payment 50 persen di akhir bulan ini, kira-kira biaya yang dikeluarkan itu US$250 juta," kata Airlangga dalam webinar, Minggu 11 Oktober 2020. 

Baca Juga: Bio Farma Pastikan Harga Vaksin COVID-19 di Kisaran Rp200 Ribu

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya