Wajib Militer, Harga Saham Agensi BTS Terancam Merosot

Saham Big Hit Entertainment melonjak 90 persen sejak IPO

Jakarta, IDN Times - Sejak masuk lantai bursa Kamis, 15 Oktober 2020 lalu, perusahaan agensi yang menaungi boyband BTS, Big Hit Entertainment, sukses besar. Perusahaan itu berhasil meraup dana segar senilai 963 miliar won atau US$840 juta atau setara Rp12,4 triliun. Dana itu diperoleh saat dilakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di bursa saham Seoul, Korea Selatan. 

Dilansir dari CNN, Minggu 18 Oktober 2020, saham Big Hit Entertainment sempat ditutup di angka 258 ribu won atau setara Rp3,3 juta per lembar sahamnya. Angka itu melonjak 90 persen dari harga saham saat Big Hit Entertainment melakukan penawaran umum perdana atau IPO dengan harga 135 ribu Won atau setara Rp1,7 juta. 

Investor menyambut baik saham baru itu dengan antusias ketika mereka memulai perdagangan di Seoul. Big Hit Entertainment kini bernilai 8,7 triliun Won atau setara Rp111,9 triliun.

Alhasil, Big Hit Entertainment menjadi perusahaan manajemen artis terkaya saat ini. Sebelumnya, di Negeri Ginseng, industri musik didominasi oleh tiga label dan manajemen yakni JYP Entertainment, SM Entertainment, dan YG Entertainment. Mereka sukses menghasilkan artis-artis besar K-Pop seperti PSY, Girls Generation, hingga SHINee. 

Namun, muncul ancaman bagi Big Hit Entertainment. Sebab, mayoritas yang menyumbang pemasukan ke manajemen artis itu hanya boyband BTS. Big Hit Entertainment perlu lebih banyak diversifikasi. 

"Sebanyak 90 persen pendapatan Big Hit Entertainment berasal dari BTS. Jadi, ada risiko. Mereka harus mulai mengalihkan struktur pemasukannya ke beberapa portofolio," ungkap analis bisnis dari perusahaan CEO Score, Park Ju-gun. Lalu, bagaimana BTS Entertainment akan menyiasatinya?

1. Big Hit Entertainment coba menghasilkan musisi lain, tetapi tak yakin bisa menyamai sukses BTS

Wajib Militer, Harga  Saham Agensi BTS Terancam MerosotGrup boyband BTS (www.twitter.com/@bts_bighit)

Selama satu tahun terakhir, Big Hit Entertainment telah membeli label musik lain sehingga mereka bisa lebih banyak menghasilkan musisi baru lain seperti boyband TXT atau Tomorrow X Together. Big Hit juga meluncurkan platform yang dinamakan Weverse, di mana para fans bisa mendapatkan konten-konten eksklusif dan mengirimkan pesan ke artis favorit mereka. 

Menurut analis dari perusahaan sekuritas Hanwa, Ji In-hae, layanan semacam itu yang membedakan Big Hit Entertainment dengan label besar lainnya di Negeri Ginseng. Sayangnya, hal itu tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap pemasukan Big Hit. 

Berdasarkan data laporan penawaran saham perusahaan yang dipublikasikan pada September lalu, BTS masih berkontribusi sebesar 88 persen pemasukan bagi Bit Hit. Selain itu, tidak ada jaminan musisi lain bisa menyamai kesuksesan yang kini telah dicapai oleh BTS. 

"Kita tidak tahu apakah akan ada grup lainnya yang bisa menyamai tingkat popularitas BTS," ungkap pengajar di Universitas Bloomington dan ahli mengenai K-Pop, CedarBough Saeji. 

Baca Juga: Presiden Korsel Puji BTS Gegara "Dynamite" Puncaki Billboard Hot 100 

2. Popularitas BTS akan tersendat karena program wajib militer Korea Selatan

Wajib Militer, Harga  Saham Agensi BTS Terancam MerosotGrup boyband BTS (www.facebook.com/@bangtan.official)

Selain sulit mendapatkan penerus boyband BTS, ancaman lainnya yang menghantui yakni program wajib militer dari Pemerintah Korea Selatan. Sesuai ketentuan, Korsel merupakan satu dari sedikit negara yang masih mewajibkan program wajib militer kepada warga laki-lakinya. 

Bagi laki-laki yang sehat berusia 18-28 tahun maka diwajibkan menjalani wajib militer selama dua tahun. Salah satu alasan Negeri Ginseng mewajibkan program wamil karena mereka sesungguhnya masih dalam kondisi perang dengan Korea Utara. 

Warga Korsel bisa saja menunda ikut wamil dengan alasan tengah mengikuti pendidikan tinggi atau pelatihan khusus hingga mereka berusia 28 tahun. Anggota tertua BTS, Kim Seok-jin yang juga dikenal dengan nama Jin, akan berusia 28 tahun pada Desember 2020. Sedangkan, rapper, Suga --- yang nama aslinya Min Yoon-gi, sudah berusia 28 tahun pada Maret lalu.

Big Hit menyadari tugas militer merupakan sebuah risiko di mata investor. Tetapi, menurut mereka, anggota BTS masih memiliki waktu. Kepada CNN, manajemen Big Hit mengatakan, Jin kini tengah mengikuti program pasca sarjana. Dengan begitu sesuai aturan hukum di Korsel, Jin bisa mengulur waktu sebelum ia berusia 29 tahun pada Juni 2021. 

Apakah BTS dan kelompok boyband lainnya masih perlu diwajibkan ikut program wajib militer, menjadi perbincangan hangat di Korsel. Tidak seperti atlet, maka personel boyband tidak diberi pengecualian untuk tak ikut program wajib militer. 

"Padahal, nilai kontribusi terhadap gelombang budaya Korea (Korean Wave) dan negara kita tidak bisa dianggap enteng. Kini, sudah saatnya kita mendiskusikan bagaimana anak-anak muda ini bisa melayani negaranya dengan cara lebih baik," ungkap seorang anggota parlemen dari Partai Demokratik, Noh Woong-rae. 

3. Skandal musisi juga berpotensi menurunkan harga saham perusahaan label musik

Wajib Militer, Harga  Saham Agensi BTS Terancam Merosottwitter.com/bts_bighit

Selain program wajib militer, hal lain yang berpotensi menyebabkan harga saham anjlok adalah skandal musisi yang bernaung di bawah perusahaan label musik itu. Pada 2019, saham perusahaan label YG Entertainment merosot usai salah satu personel Big Bang, Seungri, diselidiki oleh polisi karena diduga melanggar aturan di Korsel mengenai prostitusi. 

Seungri akhirnya memutuskan berhenti dari YG Entertainment dan tak lagi berkarier di industri hiburan usai namanya tercemar. Dalam sidang dakwaan yang digelar pada Januari 2020 lalu, Seungiri juga didakwa melakukan judi.

Menurut mantan pengacaranya, Son Byoung-ho, kliennya mengaku tidak bersalah atas tuduhan prostitusi. Namun, ia mengakui telah melanggar aturan mengenai perdagangan mata uang asing. 

"Ada begitu banyak hal dan bisa merusak nama serta citra baik sebuah perusahaan. Kita sudah menyaksikan apa yang menimpa YG Entertainment," ungkap CedarBough Saeji.

Menurutnya, tidak ada satu pun yang seharusnya menaruh uang untuk kreativitas seorang musisi dan kaitannya dengan penggemar, tanpa memahami risiko semacam itu bisa terjadi. 

Baca Juga: Pesan BTS di Sidang Umum PBB hingga #BoycottNCTVoting Trending

Topik:

  • Sunariyah
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya