Peluang Bisnis Thrifting dan Cara Memulainya

Dengan modal sedikit, bisa untung banyak

Thrifting saat ini menjadi salah satu bisnis yang populer dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Thrifting kerap kali dikaitkan dengan pakaian bekas bermerek yang dijual dengan harga miring alias murah. 

Karena thrifting menjadi aktivitas yang sedang hits, kamu bisa memanfaatkan momentum ini untuk membuka bisnis. Modal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar sehingga bisnis ini juga cocok untuk anak muda yang baru ingin terjun ke dunia bisnis.

Pada artikel ini, IDN Times telah merangkum mengenai pengertian, jenis produk, serta alasan kenapa kamu harus memilih dan memulai bisnis thrifting. Yuk, langsung simak penjelasannya. 

1. Pengertian bisnis thrifting

Peluang Bisnis Thrifting dan Cara MemulainyaTren thrifting (Shutterstock/Chaay_Tee)

Sebelum memulai bisnis thrifting, tentu kamu perlu mengetahui terlebih dahulu pengertian bisnis thrifting. Thrifting atau thrift artinya adalah penghematan atau cara dalam penggunaan uang dengan menghindari pemborosan.

Bisnis thrifting biasa diartikan sebagai usaha yang menjual barang-barang bekas, baik barang dari luar negeri mapun dari dalam negeri. Barangnya pun beragam, terdapat barang branded terkenal hingga barang yang biasa saja.

Namun, tentu tidak semua barang bekas dapat dijual. Barang-barang bekas yang diperjualbelikan adalah barang yang masih dalam kondisi baik dan layak pakai.

Baca Juga: 5 Tips Membeli Baju Thrift, Jangan Menambah Limbah Tekstil

2. Jenis produk thrifting

Peluang Bisnis Thrifting dan Cara Memulainyailustrasi thrifting (unsplash.com/@beccamchaffie)

Produk thrifting tidak terbatas hanya pada pakaian saja. Ada cukup banyak produk yang bisa diperjualbelikan. Kira-kira, produk apa saja yang cocok untuk dijual pada bisnis thrifting ini? Berikut adalah barang-barang yang bisa kamu jual.

  • Pakaian

Seperti yang telah disebutkan di atas, bisnis thrifting memang tidak terbatas hanya pada pakaian, tapi pakaian menjadi salah satu pilihan utama dan paling diminati dalam bisnis ini.

Pakaian di sini pun memiliki artian yang luas dimana terdapat banyak kategori seperti kemeja, jaket, celana jeans, dan celana bahan. Rompi atau vest juga dapat dijual dalam bisnis ini. 

Kamu juga perlu cermat melihat nama brand karena banyak konsumen yang mencari pakaian bekas dengan brand yang terkenal, sehingga meskipun kamu menjual pakaian bekas, kamu tetap bisa menjual dengan harga yang tinggi.

  • Jam tangan

Jika kamu memiliki cukup banyak modal, kamu bisa menjual produk-produk jam tangan premium seperti Rolex, Patek Philippe, Hublot, atau Omega. Namun, jika modal yang kamu punya terbatas, kamu tidak perlu khawatir karena alternatif jam tangan yang juga bisa kamu perjualbelikan adalah jam tangan lokal bagus bekas yang bagus seperti Eiger, Expedition, dan Woodka yang sering kali dicari oleh para konsumen. 

  • Tas

Tas menjadi salah satu produk bisnis thrifting yang juga banyak disukai, apalagi jika tas tersebut mempunyai nama brand yang terkenal. Namun, untuk hal ini kamu perlu mempertimbangkan segmentasi pasar mana yang akan kamu targetkan, apakah kelas ekonomi bawah, menengah, atau atas.

  • Sepatu

Kamu juga bisa menjual sepatu dalam bisnis thrifting, apalagi jika sepatunya adalah sepatu langka atau limited edition. Tidak heran jika meskipun bekas, sepatu ini tetap bisa dibanderol dengan harga tinggi.

  • Buku

Buku mempunyai banyak jenis kategori seperti buku anak-anak, buku novel, komik, kamus, hingga buku panduan. Buku-buku seperti barusan yang masih dalam keadaan layak, bisa kamu jual.

  • Perhiasan

Untuk perhiasan, kamu perlu mempunyai modal sedikit lebih banyak karena perhiasan cenderung memiliki harga yang tinggi. Namun, emas di pasaran akan terus laku karena harganya akan naik dari waktu ke waktu. Jangan lupa untuk menyertakan nota pembelian atau sertifikat untuk setiap perhiasan yang kamu jual.

  • Produk rumah tangga

Selanjutnya, kamu juga bisa menjual produk rumah tangga seperti gelas, piring kaca, panci, karpet, hingga penggorengan. Jangan lupa untuk mengecek terlebih dahulu kualitas produk rumah tangga yang hendak kamu jual agar konsumen puas dan percaya sehingga konsumen tersebut akan kembali membeli produk-produk yang kamu jual. 

3. Kenapa harus thrifting?

Peluang Bisnis Thrifting dan Cara Memulainyailustrasi thrifting (pexels.com/Markus Winkler)

Tentu bisnis-bisnis yang lain pun tidak kalah menguntungkan dan juga mempunyai target pasar. Lalu, kenapa harus bisnis thrifting? Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa bisnis thrifting bisa kamu jadikan ide bisnis yang cemerlang.

  • Banyak digemari usia tertentu

Thrifting sendiri adalah istilah yang populer di kalangan remaja, sehingga tidak heran jika bisnis ini digemari oleh orang-orang usia produktif, khususnya remaja. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena target pasarnya hanya pada usia-usia tertentu.

Bisa dirasakan juga bahwa perilaku konsumtif rawan dialami di usia remaja karena merupakan transisi dari kecil menuju dewasa. Selain itu, di Indonesia sendiri penduduk usia produktif memiliki jumlah yang banyak.

  • Bisnis thrifting adalah bisnis yang kekinian

Thrifting adalah tren yang telah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu, tapi ternyata tren ini tidak termakan waktu. Bahkan kian hari thrifting semakin kekinian. 

Bagi para konsumen yang suka membeli barang-barang bekas, pakaian bukan sekedar kebutuhan primer, tapi juga telah menjadi bagian dari gaya hidup.

  • Produk yang ditawarkan memenuhi kebutuhan

Banyak konsumen memutuskan membeli barang bekas karena produk-produk yang dijual biasanya dijual dengan harga yang pas di kantong, tapi tentunya konsumen tetap bisa mendapatkan produk yang menarik.

Selain itu, produk-produk seperti jam tangan dan perhiasan juga bisa kamu jual karena produk ini adalah produk yang tidak dimakan usia, sehingga kebutuhan akan produk tersebut akan terus ada sampai kapan pun.  

  • Modal kecil dapat untung besar

Hanya dengan modal sebesar Rp1 juta, kamu sudah bisa mendapatkan satu karung pakaian bekas yang per pakaiannya bisa dijual mulai dari Rp25 ribu sampai Rp150 ribu.

Biasanya, dalam satu karung tersebut terdapat banyak pakaian bekas, mulai dari 50-100 pakaian secara acak. Jika kamu membeli satu karung dengan harga Rp1 juta dan berisikan 50 pakaian yang masing-masing kamu jual kembali dengan harga Rp50 ribu, maka kamu bisa mendapatkan kembali modal beserta untungnya sebesar Rp2,5 juta.  

  • Pilihan dalam berbelanja

Meskipun thrifting adalah bisnis yang menjual barang bekas, tapi banyak orang yang juga menjadikan belanja barang bekas sebagai sebuah pilihan. 

Barang-barang bekas ini biasanya mempunyai harga dua kali lipat lebih murah dibandingkan dengan harga awalnya.

  • Banyak peminat

Bisnis thrifting cocok untuk generasi sekarang karena generasi saat ini kerap kali membeli barang secara impulsif dan senang mengikuti tren sehingga rela mengeluarkan sejumlah uang yang cukup banyak. 

Namun, dengan hadirnya bisnis ini, bisa menjadi salah satu solusi atas masalah tersebut dimana para konsumen bisa mendapatkan produk branded dengan harga yang ramah di kantong. 

  • Banyak platform yang cocok dengan bisnis thrifting

Sekarang ini telah banyak platform online yang bisa mewadahi penjualan barang bekas sehingga kamu tidak perlu bingung lagi ketika akan memulai bisnis ini. 

Dengan menggunakan keyword ‘secondhand atau ‘preloved’  kamu sudah bisa melihat barang-barang bekas yang masih berkualitas bagus.

Baca Juga: 7 Cara Berburu Outfit Menarik di Thrift Shop, Catat Bro!

4. Cara memulai bisnis thrifting

Peluang Bisnis Thrifting dan Cara Memulainyailustrasi thrifting (pexels.com/cottonbrostudio)

Sebelumnya telah dibahas mengenai hal-hal terkait thrifting seperti produk yang dijual serta alasan kenapa saat ini bisnis thrifting bisa menjadi ide yang bagus. Jika kamu tertarik dalam bisnis ini, di bawah ini terdapat 7 langkah untuk memulai bisnis thrifting. Yuk, kita lihat penjelasannya. 

  • Tentukan modal

Tentunya modal awal menjadi hal yang penting sebelum kamu memutuskan untuk melakukan bisnis, termasuk bisnis thrifting. Selain modal, kamu juga perlu mempersiapkan kesabaran dalam menemukan barang yang bagus agar modal yang telah kamu keluarkan dapat digunakan dengan maksimal.

  • Melakukan riset dan target market

Kamu juga perlu melakukan riset mengenai target pasar. Kamu bisa menerapkan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh para thrift shop seperti memberikan value khusus kepada pelanggan dan memberikan pengalaman yang berbeda kepada pelanggan. 

Melakukan riset juga bisa membantu kamu menentukan jenis barang apa yang cocok untuk dijual, sehingga penggunaan uang modal di awal dapat digunakan dengan efektif.

  • Memiliki supplier

Bagi kamu yang ingin memulai bisnis thrifting, memiliki supplier akan menjadi poin plus karena otomatis kamu bisa mendapatkan barang dengan harga yang jauh lebih murah karena biasanya pembelian barang dari supplier dilakukan dengan kuantitas yang cukup banyak.

Kamu juga bisa membangun hubungan yang baik dengan supplier untuk kebutuhan bisnis jangka panjang. Namun, kamu tidak perlu khawatir jika tidak memiliki supplier. Kamu masih bisa mencari dan hunting sendiri barang-barang yang akan kamu jual nantinya,

  • Bangun merek dan toko

Untuk memulai bisnis juga kamu perlu membangun merek dan toko. Nama yang baik adalah nama yang pendek serta memiliki arti dan mudah untuk diingat. 

Setelah memiliki nama merek, selanjutnya kamu bisa membangun toko secara offline atau fisik dan memasarkan produk-produk kamu di toko tersebut. 

Namun, jika kamu tidak mempunyai budget untuk membangun toko secara offline, kamu bisa membangun toko secara online dengan memanfaatkan marketplace. Kamu juga bisa membuat konten-konten yang berhubungan dengan barang yang akan kamu jual. 

  • Membuat foto produk yang bagus

Foto produk yang menarik akan semakin membuat para konsumen tertarik, khususnya jika kamu berjualan secara online dimana para konsumen tidak dapat melihat barang secara langsung, hanya bisa melalui melalui foto atau video. 

Jika kamu hendak memfoto sebuah produk, kamu perlu memastikan bahwa cahaya yang digunakan cukup agar foto tidak terlalu gelap. Kamu juga bisa menggunakan background berwarna putih. 

  • Tentukan harga produk

Setelahnya, kamu dapat menentukan harga produk. Jangan lupa untuk melakukan riset dari toko-toko lainnya sehingga harga yang kamu tetapkan merupakan harga yang ideal dan sesuai dengan pasaran. Namun, pastikan juga harga yang kamu tetapkan tidak merugikan kamu sendiri.

  • Lakukan pemasaran

Jika persiapan hingga harga yang telah ditetapkan sudah matang, kamu juga perlu melakukan pemasaran agar orang-orang tertarik dengan produk yang kamu jual.

Kamu bisa melakukan pemasaran di media sosial. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan SEO atau marketing berbayar lainnya agar produk kamu bisa mencapai para konsumen.

Itulah hal-hal mengenai bisnis thrifting yang perlu kamu ketahui. Diperlukan juga konsistensi bagi kamu yang hendak memulai bisnis ini. Jadi, kamu tertarik ngga nih untuk berbisnis thrifting?

Topik:

  • Seo Intern IDN Times
  • Rizna Hidayah
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya