25 Perusahaan Antre IPO, Enam Beraset Jumbo

Selain itu, ada 24 perusahaan antrea rights issue

Jakarta, IDN Times - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan 25 perusahaan berada dalam pipeline atau antrean pencatatan perdana saham alias Initial Public Offering (IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, ada delapan perusahaan yang mencatatkan saham di BEI.

"Sampai 19 januari 2024 telah tercatat delapan perusahaan yang mencatatkan saham di BEI, dengan dana dihimpun Rp1,36 triliun," kata Nyoman di Jakarta, dikutip dari Antara, Minggu (21/1/2024).

Baca Juga: Jumlah dan Pendapatan IPO Indonesia Paling Besar di ASEAN selama 2023

1. Rincian perusahaan yang antre IPO

25 Perusahaan Antre IPO, Enam Beraset Jumbogoogle

Nyoman merinci, dari 25 perusahaan dalam antrean, sebanyak 17 perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.

Sementara enam perusahaan memiliki aset skala besar di atas Rp250 miliar. Sedangkan dua perusahaan beraset skala kecil di bawah Rp50 miliar.

Baca Juga: Aktivitas IPO di Pasar Global Menurun Selama 2023

2. Terbanyak sektor barang konsumen primer

25 Perusahaan Antre IPO, Enam Beraset Jumboilustrasi IHSG yang melemah (pixabay.com/StockSnap)

Adapun berdasarkan sektornya, terbanyak barang konsumen primer, yang mencapai enam perusahaan. Selain itu, ada lima perusahaan sektor industri, lima perusahaan sektor teknologi, dan tiga perusahaan sektor barang konsumen nonprimer.

Selanjutnya, dua perusahaan sektor barang baku, serta masing-masing satu perusahaan sektor energi, transportasi & logistik, infrastruktur, dan properti.

Selain perusahaan yang IPO, terdapat 24 perusahaan tercatat dalam antrean rights issue.

3. Optimistis jumlah emiten capai 1.000 tahun ini

25 Perusahaan Antre IPO, Enam Beraset JumboSeremoni pencatatan saham PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) yang jadi perusahaan pertama IPO tahun ini (dok. BEI)

BEI optimistis jumlah perusahaan tercatat atau emiten bisa mencapai 1.000 emiten pada tahun ini. Saat ini, jumlah perusahaan publik tercatat sebanyak 911 emiten, dengan 25 perusahaan dalam antrean IPO.

Ini artinya, pasar modal Indonesia membutuhkan sebanyak 64 perusahaan lagi untuk mengajukan dokumen dalam rangka melangsungkan pencatatan saham perdana di BEI.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya