[CEK FAKTA] Jokowi Klaim 107 Negara di Ambang Kebangkrutan, Serius?

RI termasuk negara yang belum perketat kebijakan ekonominya

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo mengatakan bahwa 107 negara terdampak krisis dan sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut.

“Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan,” kata Jokowi, dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI bersama DPR RI 2022, di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Faktanya, dilansir dari laman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sri Lanka, Laos dan Pakistan termasuk dalam negara-negara yang sedang mengalami krisis ekonomi. Bahkan Sri Lanka sudah dalam fase kebangkrutan.

Menurut analisis pendahuluan oleh Global Crisis Response Group, yang diluncurkan oleh Sekretaris Jenderal PBB pada pertengahan Maret, setidaknya 107 negara berkembang, yang menaungi 1,7 miliar orang, sangat terdampak setidaknya satu dari tiga poin utama dalam krisis ini yakni makanan, energi atau keuangan. Sebanyak dari 69 negara di antaranya, sekitar 1,2 miliar orang, sangat terpapar ketiganya.

Sementara itu, sebagian besar ekonomi negara-negara di dunia masih dalam fase pemulihan dari pandemik COVID-19 dan tiba-tiba terjadi invasi Rusia ke Ukraina. Perang ini menyebabkan rantai pangan global terganggu dan berdampak kepada negara-negara berkembang. Indonesia termasuk negara yang belum mengumumkan niat untuk memperketat kebijakan ekonominya, bersama dengan China, Jepang, Thailand dan Vietnam.

Sementara, versi Visual Capitalist, ada 25 negara di dunia yang terancam kebangkrutan, antara lain El Salvador, Ghana, Tunisia, Pakistan, Mesir, Kenya, Argentina, Ukraina, Bahrain, Namibia, Brasil, Angola, Senegal, Rwanda, Afrika Selatan, Kosta Rika, Gabon, Maroko, Ekuador, Turki, Republik Dominika, Ethiopia, Kolombia, Nigeria dan Meksiko.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Ada 60 Negara Terancam Jadi Negara Gagal

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya