Menko Airlangga: Inflasi Kita Masih Relatif Terkendali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Di tengah ketidakpastian kondisi global dan juga perang di Ukraina membuat ekonomi dunia terdampak khususnya bagi negara-negara berkembang.
Namun, Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto menegaskan bahwa inflasi Indonesia masih bisa dikendalikan.
Baca Juga: Ngeri! BI Prediksi Inflasi di Akhir Tahun Tembus Lebih dari 6 Persen
1. Kenaikan harga pangan dan komoditas
Airlangga menuturkan, ketidakpastian situasi global saat ini tentu saja memberi tekanan terhadap inflasi dan kenaikan harga komoditas, energi serta pangan hampir di seluruh dunia.
“Sejalan dengan inflasi berbagai negara, inflasi Indonesia masih relatif terkendali. Di bulan Agustus, kita berhasil tekan inflasi dibanding Juli,” kata Airlangga dalam webinar Kemenko Perekenomian yang didukung oleh Liputan6.com, Kamis (22/9/2022).
Airlangga menambahkan, kerja sama antarpihak akan terus didorong agar semakin efektif untuk menjaga stabilitas harga di masyarakat.
Baca Juga: Harga BBM Melonjak Picu Kenaikan Inflasi, 4 Hal Ini Perlu Kamu Lakukan
2. Kebijakan kenaikan BBM diakui berat bagi pemerintah
Editor’s picks
Di sisi lain, ucap dia, keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM juga dirasa sangat berat, dengan pergerakan harga minyak mentah global yang relatif masih tinggi.
“Melakukan penyesuaian harga ini maka anggaran subsidi energi akan terus meningkat sesuai arahan Bapak Presiden sebagai respons penyesuaian harga BBM,” tuturnya.
Pemerintah memberikan beberapa bantuan sosial antara lain Bantuan Langsung Tunai dan bantuan subsidi. Bahkan, nelayan juga diberikan perlindungan sosial tambahan.
“Secara total anggaran yang dialokasikan untuk bantuan sosial tersebut adalah 24,17 triliun dan diharapkan bantuan sosial ini dapat melindungi daya beli masyarakat dari tekanan kenaikan harga global,” ungkap Airlangga.
Baca Juga: Mengenal Inflasi, Dampak yang Ditimbulkan dan Strategi Mengatasinya
3. Pemerintah terus monitor harga pangan
Selain itu, Airlangga menegaskan bahwa pemerintah terus memonitor pergerakan harga komoditas pangan agar dapat segera dilakukan antisipasi apabila terjadi lonjakan harga pascakenaikan harga BBM.
“Saat ini pergerakan masih cenderung menurun dan stabil. Kami juga saling bekerja sama untuk menjaga ketersediaan suplai komoditas lain dan memastikan keterjangkauan harga dengan melibatkan berbagai stakeholders,” ujar dia lagi.