SKK Migas Secara Prinsip Dukung Penetapan Provinsi Konservasi di Papua

SKK Migas berharap ada keseimbangan dan keuntungan optimal.

Jakarta, IDN Times - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berharap, rencana penetapan status provinsi sebagai konservasi untuk Papua dan Papua Barat, tetap memperhatikan keseimbangan dan memberikan keuntungan optimal bagi semua pihak. 

Tidak hanya untuk pemerintah pusat, tapi juga untuk pemerintah daerah, masyarakat adat dan pelaku bisnis, termasuk bagi kegiatan usaha hulu migas yang dilakukan SKK Migas, yang mengelola proyek milik negara di dua provinsi tersebut. 

Harapan ini disampaikan SKK Migas dalam Focus Group Discussion tentang rencana penetapan status provinsi sebagai konservasi untuk Papua dan Papua Barat, yang digelar bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) di Manokwari, Papua Barat, Rabu (21/11) lalu.  
 

Baca Juga: Jokowi Bangun PLBN di Perbatasan Papua-Papua Nugini Januari 2019

1. SKK Migas secara prinsip dukung penetapan konservasi bagi Papua dan Papua Barat

SKK Migas Secara Prinsip Dukung Penetapan Provinsi Konservasi di PapuaDok. IDN Times/Istimewa

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku A. Rinto Pudyantoro, saat membuka forum diskusi dengan tema Advokasi Perdasus Penetapan Provinsi Konservasi mengatakan, secara prinsip pihaknya mendukung penetapan konservasi bagi Papua dan Papua Barat.  

Namun diharapkan, ditemukan titik keseimbangan antara konservasi dengan pembangunan ekonomi masyarakat Papua dan manfaatnya yang optimal bagi masyarakat. 

"Jangan salah paham ya. SKK Migas bukan tidak setuju penetapan konservasi bagi Papua dan Papua Barat. Secara prinsip, kami mendukung," ujar Rinto Pudyantoro, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (23/11).  
 

2. KKS berkontribusi menyuplai energi dan penerimaan daerah melalui dana bagi hasil migas

SKK Migas Secara Prinsip Dukung Penetapan Provinsi Konservasi di PapuaFacebook/Presiden Joko Widodo

Menurut Rinto, saat ini terdapat enam Kontraktor KKS yang sedang beroperasi di Provinsi Papua Barat, dan semua sudah memasuki tahapan produksi.  

Sedangkan di Provinsi Papua, terdapat 2 Kontraktor KKS dan keduanya masih dalam tahapan eksplorasi. Namun potensi migas di Papua dan Papua Barat lebih besar dari itu. Kalau potensi tertutupi konservasi, maka Pemda dan masyarakat tidak bisa menikmati dampak ekonomi dari hadirnya kegiatan hulu migas. 

“Kontraktor KKS ini berkontribusi menyuplai energi dan penerimaan daerah melalui dana bagi hasil migas, dan menyerap tenaga kerja dari daerah” ujar Rinto. 
 

3. Industri hulu migas berkomitmen mencegah dan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan

SKK Migas Secara Prinsip Dukung Penetapan Provinsi Konservasi di PapuaANTARA FOTO/Setpres-Agus Suparto

Dia menambahkan, industri hulu migas berkomitmen untuk mencegah dan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan, melalui penerapan sistem manajemen lingkungan yang terintegrasi dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta sistem manajemen mutu sebagai sebuah kesatuan utuh yang tidak terpisahkan.  

Proses bisnis hulu migas dari awal sampai tahap akhir mensyaratkan Kontraktor KKS untuk memenuhi sejumlah dokumen teknis terkait aspek pengelolaan lingkungan. Misalnya saja, saat akan mulai mengoperasikan suatu blok migas, SKK Migas mewajibkan Kontraktor KKS untuk melakukan kajian awal melalui penyusunan Rona Lingkungan Awal atau Environmental Baseline Assesment (EBA).  

Studi ini akan menginformasikan daya dukung lingkungan permukaan untuk kegiatan eksplorasi dan produksi migas.“Beberapa dokumen teknis serupa dipersyaratkan pada semua tahapan bisnis hulu migas,” ujar Rinto. 
 

4. Ikut program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup (PROPER)

SKK Migas Secara Prinsip Dukung Penetapan Provinsi Konservasi di PapuaTingginambut, Papua (Google Maps)

Dalam rangka mengevaluasi tingkat kepatuhan terhadap peraturan dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup, sejak 2002, Kontraktor KKS di bawah pengawasan SKK Migas mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER), yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.  

Penilaian ini menjadi salah satu indikator bagaimana industri hulu migas dapat melakukan proses bisnis yang beretika, dan bertanggung jawab terhadap persoalan lingkungan dan masyarakat. 

“Hasil penilaian PROPER tahun 2017 menunjukkan bahwa semua Kontraktor KKS masuk kategori taat. Artinya, sudah tidak ada yang mendapat peringkat merah dan hitam. Bahkan 6 Kontraktor KKS mendapat peringkat emas,” ungkap Rinto. 

5. Akademisi UNIPA sebut konservasi dan pembangunan ekonomi harus dapat berjalan berbarengan dan saling menguatkan

SKK Migas Secara Prinsip Dukung Penetapan Provinsi Konservasi di PapuaDok. IDN Times/Istimewa

Forum Group Discussion Advokasi Perdasus Penetapan Provinsi Konservasi ini sendiri menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Anggota DPRD Provinsi Papua Barat Imanuel Yenu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih Dr. Mesak Iek, Kepala Seksi Provinsi Papua Barat, Ditjen Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Rimon AM Siregar, Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku Galih W. Agusetiawan, Kepala Seksi Perairan Yurisdiksi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pingkan K. Roeroe, dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIPA Ir Achmad Rochani MSi. 

Akademisi UNIPA Achmad Rohani mengatakan, konservasi dan pembangunan ekonomi seharusnya dapat berjalan berbarengan dan saling menguatkan.  

"Diperlukan kebijakan dalam bentuk peraturan perundangan yang dapat menyelaraskan kedua kepentingan tersebut,” ujarnya.  

Menurut dia, kebijakan lingkungan yang dibarengi dengan reformasi kelembagaan pada institusi yang berwenang dalam mengawasi kelestarian lingkungan hidup, justru akan mendorong investasi dan mempercepat pembangunan ekonomi. 
 

Baca Juga: Usai Konflik, Mahasiswa Papua Sudah Dipulangkan ke Asrama

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya