Tok! Arab Saudi-China Sepakati 34 Perjanjian Investasi  

Memperkuat hubungan dan kemitraan antara China dan Saudi

Jakarta, IDN Times - Arab Saudi dan China telah menandatangani 34 perjanjian investasi. Hal itu disepakati tak lama setelah dimulainya kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Riyadh selama tiga hari, ujar laporan kantor berita Saudi Press Agency (SPA), Kamis (8/12/2022).

Dilansir dari SCMP, Xi Jinping tiba di ibu kota Riyadh pada Rabu (7/12/2022). Ini menjadi perjalanan ketiganya untuk ke luar negeri sejak kemunculan pandemik COVID-19.

Baca Juga: Arab Saudi Siap Berdamai dengan Israel, tapi Ada 3 Syarat

1. Arab Saudi ingin perkuat kerjasama dengan China pada bidang ekonomi 

Melansir Al Arabiya, pada Rabu malam waktu setempat, terdapat puluhan perjanjian yang ditandatangani Arab Saudi dan China, diantaranya meliputi kesepakatan di bidang energi hijau, hidrogen hijau, energi fotovoltaik, teknologi informasi, layanan cloud, logistik, transportasi, industri medis, pabrikan rumah dan konstruksi.

Menteri Investasi Arab Saudi, Khalid bin Abdulaziz al-Falih, menegaskan bahwa perjanjian itu sesuai dengan keinginan Kerajaan, yaitu untuk mengembangkan hubungan dengan China di semua bidang, termasuk ekonomi dan Investasi.

Al-Falih mengatakan, kunjungan tersebut mencerminkan keinginan antara dua pemimpin untuk mengembangkan, memperkuat hubungan dan kemitraan China-Saudi di segala bidang. Pertemuan itu dinilai akan berkontribusi dalam meningkatkan laju ekonomi dan kerja sama investasi kedua negara.

Lebih lanjut, menteri investasi itu menambahkan bahwa visi 2030 oleh Kerajaan telah menawarkan peluang investasi yang tidak pernah terjadi pada sebelumnya di berbagai sektor, termasuk bidang energi terbarukan, industri, teknologi informasi, komunikasi, pariwisata, bioteknologi, bangunan dan konstruksi, dan lain-lain.

Pada tahun 2021, volume pertukaran perdagangan antara Arab Saudi-China mencapai 80 miliar dolar AS (sekitar Rp1,2 kuadriliun). Sedangkan pada kuartal ketiga tahun 2022, tercatat sebesar 270 juta dolar AS (sekitar Rp4,2 triliun).

Baca Juga: Usai Diprotes Warga, China Akhirnya Longgarkan Kebijakan Nol-COVID

2. KTT Saudi-China akan dipimpin oleh Xi Jinping dan Raja Salman  

Adapun kunjungan Xi Jinping ke Kerajaan dijadwalkan berlangsung hingga 9 Desember. Nantinya, KTT Saudi-China akan diadakan dan dipimpin oleh Raja Salman dan Presiden China. Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga akan ikut berpartisipasi.

Selain itu, Dua KTT lainnya, yakni KTT China-Teluk dan KTT China-Arab juga akan dilaksanakan bersama para pemimpin dari negara-negara Dewan Kerjasama Teluk. Saudi juga berharap negara-negara arab lainnya bisa hadir.

Menurut Sekretaris Jenderal GCC, Nayef al-Hajraf, KTT Teluk-China itu akan diadakan pada hari Jumat (9/10/2022).

3. Presiden China Xi Jinping ingin perkuat hubungan dengan negara-negara Arab dan Teluk  

Al Arabiya melaporkan, saat tiba di Riyadh, Xi Jinping mengatakan bahwa dia menantikan KTT China-Arab dan China-GCC yang akan digelar selama kunjungannya. Ia menambahkan, pertemuan itu bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Arab dan Teluk.

Pemimpin China itu menambahkan, ia akan membahas hubungan bilateral serta kepentingan internasional regional dengan Raja Salman dan Putra Mahkota selama kunjungannya ke Riyadh.

Lebih Lanjut, Jinping mengungkapkan bahwa dia dan raja Salman telah memperkuat hubungan antar China-Arab Saudi sejak menjalin kemitraan strategisnya pada tahun 2016.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya