Beri Arahan Gubernur, Jokowi Minta Ekonomi Tidak Digaspol Terus

Jokowi bersyukur tidak terapkan lockdown

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengingatkan kepada semua gubernur, agar mengatur gas dan rem dalam mengendalikan ekonomi serta kesehatan masyarakat selama pandemik.

Dalam rapat tertutup itu, Jokowi juga mengaku merasa sudah tepat dengan mengambil keputusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bukan lockdown atau karantina wilayah.

1. Jokowi minta gas dan rem antara kesehatan serta ekonomi seimbang

Beri Arahan Gubernur, Jokowi Minta Ekonomi Tidak Digaspol TerusPresiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (13/7/2020) (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Karena itu, di hadapan para gubernur, Jokowi meminta agar gas dan rem antara kesehatan serta ekonomi benar-benar diatur. Jangan sampai keduanya tidak terkendali.

"Gak bisa kita ngegas yang hanya ekonominya saja, gak bisa, ya COVID-19-nya juga nanti malah naik ke mana-mana, gak bisa. Dua-duanya ini harus betul-betul digas dan remnya diatur betul, semuanya terkendali semuanya," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu, di hadapan para gubernur, seperti dalam video diunggah di laman situs Sekretariat Kabinet, Rabu 15 Juli 2020.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi memberikan arahan kepada para gubernur mengenai Percepatan Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Baca Juga: Beda dengan Jokowi, Wapres: Vaksin Corona Rampung Pertengahan 2021

2. Jokowi merasa beruntung mengambil kebijakan PSBB

Beri Arahan Gubernur, Jokowi Minta Ekonomi Tidak Digaspol TerusPresiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (13/7/2020) (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Dengan memilih kebijakan PSBB, Jokowi merasa beruntung. Sebab, dengan tidak memilih lockdown, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 2,97 persen.

"Kuartal kedua mungkin kita bisa minus ke 4,3 (persen). Di kuartal pertama kita masih positif 2,97 (persen), 2,97 (persen)," ujar presiden.

Menurut Jokowi, jika saat itu mengambil kebijakan lockdown, ia yakin Indonesia akan mengalami kontraksi ekonomi hingga minus 17 persen.

"Saya gak bisa bayangin kalau kita dulu lockdown gitu, mungkin bisa minus 17 (persen)," kata dia.

3. Jokowi membeberkan pertumbuhan ekonomi negara-negara yang mayoritas terapkan lockdown

Beri Arahan Gubernur, Jokowi Minta Ekonomi Tidak Digaspol TerusPresiden Joko Widodo menerima kedatangan pimpinan MPR di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jokowi memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020 akan berubah total. Dia pun menjabarkan data prediksi pertumbuhan ekonomi dari negara-negara besar yang mayoritas mengambil kebijakan lockdown.

"Perancis misalnya di angka minus 17,2 persen. Inggris minus 15,4 persen. Jerman minus 11,2 persen. Amerika minus 9,7 persen. Minus semuanya, negara-negara minus, gak ada yang plus semua. Padahal di awal, kita, IMF itu memperkirakan masih plus, (negara) yang plus itu Tiongkok, India, Indonesia," papar dia.

Baca Juga: Jokowi Kumpulkan Anies Hingga Khofifah Bahas Sanksi Pelanggar Protokol

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya