Defisit APBN 2020, Jokowi Minta 3 Menteri Lebih Detail dan Cermat

Jokowi minta perubahan postur anggaran lebih hati-hati

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo membahas postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun 2020. Jokowi mengatakan defisit atau tekor APBN kembali bertambah akibat program penanganan pandemik virus corona atau COVID-19

"Terkait perubahan postur APBN 2020, saya mendapat laporan bahwa berbagai perkembangan dalam penanganan COVID dan berbagai langkah strategis pemulihan ekonomi membawa konsekuensi adanya tambahan belanja yang berimplikasi pada meningkatnya defisit APBN," kata Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu (3/7).

1. Jokowi minta 3 menteri ekonomi ini untuk lebih cermat lagi

Defisit APBN 2020, Jokowi Minta 3 Menteri Lebih Detail dan CermatDok. Biro Pers Kepresidenan

Karena defisit APBN semakin meningkat, Jokowi pun mengingatkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar lebih cermat lagi.

Sehingga, defisit tidak terus bertambah. "Untuk itu saya minta Menteri Koordinator Perekonomian, Menkeu, Bappenas, melakukan kalkulasi lebih cermat, lebih detail, lebih matang terhadap risiko fiskal kita ke depan," tutur Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Minta Jaksa Agung Hingga KPK Awasi Program Pemulihan Ekonomi

2. Jokowi ingin postur perubahan APBN dilakukan hati-hati

Defisit APBN 2020, Jokowi Minta 3 Menteri Lebih Detail dan CermatDok. Biro Pers Kepresidenan

Kementerian Keuangan sendiri telah mengeluarkan proyeksi defisit yang baru. Tekor APBN tahun 2020 diproyeksi hingga 6,27 persen atau semakin besar dari prediksi sebelumnya yang tertuang pada Perpres Nomor 54 Tahun 2020.

Sesuai beleid itu, pemerintah menyebut defisit APBN sebesar 5,07 persen terhadap PDB atau Rp852,9 triliun. Sehingga proyeksi APBN 2020 itu menunjukkan tak sesuai target pemerintah.

"Saya ingin tekankan lagi, agar perubahan postur perubahan APBN dilakukan hati-hati, transparan, akuntabel, sehingga APBN 2020 bisa dijaga, dipercaya dan tetap kredibel," pesan Jokowi.

3. Jokowi sebut tatangan terbesar Indonesia harus siap untuk memulihkan ekonomi

Defisit APBN 2020, Jokowi Minta 3 Menteri Lebih Detail dan CermatDok. Biro Pers Kepresidenan

Jokowi menyampaikan, tantangan terbesar Indonesia saat ini adalah menyiapkan pemulihan ekonomi. Sebab, sejak pandemik melanda Indonesia, sektor ekonomi menjadi salah satu yang terdampak cukup besar.

"Tantangan kita terbesar saat ini bagaimana menyiapkan pemulihan ekonomi yang tepat, dieksekusi dengan cepat, dengan kecepatan, agar laju pertumbuhan ekonomi negara kita tidak terkoreksi lebih dalam lagi," ucap dia.

Jokowi menuturkan bahwa kuartal I pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya mampu mencapai 2,97 persen. Untuk kuartal II, III, dan IV, mantan Wali Kota Solo itu menginginkan agar tak lagi terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi.

"Kuartal kedua, ketiga, dan keempat kita harus mampu menahan agar laju pertumbuhan ekonomi tidak merosot lebih dalam lagi, tidak sampai minus, dan bahkan kita harapkan kita pelan pelan mulai bisa rebound," jelasnya.

Redaksi IDN Times telah mengganti judul artikel ini untuk memenuhi hak jawab yang dilayangkan Media Center Kemenkeu. Judul semula: Defisit APBN 2020, Jokowi Tegur Airlangga, Suharso, dan Sri Mulyani.

Baca Juga: Jokowi: Tantangan Terbesar Kita adalah Memulihkan Ekonomi

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Septi Riyani
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya