Ini Bentuk Insentif untuk Petani dan Nelayan Miskin di Tengah Pandemik

Bagaimana skema bantuan bagi petani dan nelayan?

Jakarta, IDN Times - Pemerintah sudah menyiapkan sejumlah skema pemberian insentif bagi petani dan nelayan kategori miskin di tengah pandemik COVID-19 ini. Insetif diberikan agar mereka tetap bisa berproduksi sehingga kebutuhan pokok masyarakat terjadi.

Presiden Joko "Jokowi" Widodo menerangkan ada beberapa skema progam bantuan yang akan diberikan ke petani dan nelayan. Seperti skema bantuan melalui program subsidi bunga kredit, pemberian stimulus untuk program kerja, dan memasukkan ke dalam program bantuan sosial (bansos).

Menurut Jokowi, dengan skema pemberian insentif tersebut akan bisa meringankan beban dari para petani dan nelayan kategori miskin. Sehingga, mereka masih bisa berproduksi.

"Tujuan utama dari skema program ini adalah meringankan beban biaya konsumsi rumah tangga dari keluarga-keluarga kurang mampu, termasuk petani dan nelayan miskin," tutur Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/5).

Seperti apa rincian insentif yang akan didapatkan petani dan nelayan?

1. Anggaran Rp34 triliun disiapan untuk program subsidi bunga kredit

Ini Bentuk Insentif untuk Petani dan Nelayan Miskin di Tengah PandemikDok. Biro Pers Kepresidenan

Dalam program subsidi bunga kredit, pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp34 triliun. Anggaran tersebut untuk merelaksasi pembayaran angsuran dan pemberian subsidi bunga kredit yang disalurkan melalui KUR, Mekaar, UMi, pegadaian dan perusahaan pembiayaan lainnya

"Penundaan angsuran dan subsidi kepada para penerima bantuan permodalan yang dilakukan beberapa kementerian seperti LPM UKP, CPCL, dan lainnya baik dari KKP dan Kementerian Pertanian saya yakin juga ada," kata Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: Pastikan Petani dan Nelayan Masuk Program Bansos 

2. Akses pemberian stimulus bagi petani dan nelayan yang bankable maupun tidak

Ini Bentuk Insentif untuk Petani dan Nelayan Miskin di Tengah PandemikIlustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Program lainnya adalah pemberian stimulus untuk modal kerja. Jokowi menuturkan, program tersebut juga dinilai penting bagi usaha pertanian, usaha kelautan dan perikanan.

Bagi petani dan nelayan yang bankable, maka penyaluran stimulus bisa melalui perluasan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sementara, untuk yang tidak bankable, penyalurannya melalui UMi (ultamikro), Mekaar, dan kementerian.

"Saya minta prosedurnya dipermudah, seaksesnya dipermudah, prosedur dibuat sederhana tidak berbelit-berbelit, sehingga petani dan petambak kita bisa memperoleh dana-dana yang dibutuhkan," perintah mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

3. Ada 5 program bansos yang disebut Jokowi bagi petani dan nelayan miskin

Ini Bentuk Insentif untuk Petani dan Nelayan Miskin di Tengah PandemikSeorang nelayan perempuan saat menerima bantuan sembako. Dok LBH Apik Semarang

Selanjutnya, pria kelahiran Solo itu mengingatkan para menterinya agar para petani dan nelayan dimasukkan ke dalam progtam bantuan sosial yang telah disiapkan pemerintah.

"Melalui program jaring pengaman sosial, pastikan 2,7 (juta) petani dan buruh tani miskin dan 1 juta nelayan dan petambak harus masuk dalam bantuan sosial yang kita adakan baik PKH, bantuan sosial tunai, BLT desa, paket sembako, dan program gratis subsidi listrik," kata Jokowi.

Baca Juga: Pandemik COVID-19 Meluas, Pengusaha dan Petani Kopi Sumsel Menjerit

4. Kebijakan nonfiskal untuk menunjang kelancaran rantai pasok

Ini Bentuk Insentif untuk Petani dan Nelayan Miskin di Tengah PandemikNelayan Pantai Baron Gunungkidul evakuasi kapal ke tempat yang lebih aman dari terjangan gelombang pasang. IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan melalui instrumen kebijakan nonfiskal untuk menunjang kelancaran rantai pasok pertanian dan perikanan.

"Melalui instrumen kebijakan nonfiskal, melalui kebijakan kelancaran supply chain (rantai pasok) yang kita harapkan usaha pertanian dan perikanan ini lebih baik melalui ketersediaan bibit, pupuk, alat-alat produksi. Saya kira ini sudah kita berikan beberapa tahun yang lalu," ujarnya.

Baca Juga: Nelayan Perempuan di Jateng Terbelit Utang Terdampak Virus Corona

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya