Jelang Akhir Tahun, Jokowi Minta Realisasi APBN dan APBD Dipercepat

Jokowi minta anggaran daerah yang masih kecil diawasi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo memerintahkan menterinya untuk segera merealisasikan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga akhir tahun ini. Hal ini diperintahkan Jokowi agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa segera pulih.

“Saya minta ini agar sudah bulan November, masuk ke Desember jadi percepat realisasi APBN dan APBD. Artinya, setiap kementerian dan lembaga harus konsentrasi mempercepat realisasi,” ujar Jokowi dalam sidang kabinet parpurna di Istana, Jakarta Pusat, Rabu (17/11/2021).

Baca Juga: Tekor APBN Turun, Sri Mulyani: Ekonomi Mulai Pulih

1. Jokowi perintahkan Mendagri awasi serapan anggaran daerah yang masih kecil

Jelang Akhir Tahun, Jokowi Minta Realisasi APBN dan APBD DipercepatMendagri Tito Karnavian (Dokumen Kemendagri)

Selain itu, Jokowi memerintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk mengawasi anggaran-anggaran di daerah yang serapannya di daerah.

“Mendagri lihat APBD yang serapan anggarannya masih kecil juga berikan perhatian. Tekankan pada mereka bahwa APBD ini penting untuk pertumbuhan ekonomi kita,” jelas Jokowi.

Baca Juga: Kronologi Pembiayaan Kereta Cepat, Ngutang ke China hingga Pakai APBN

2. Jokowi sebut perlindungan sosial baru terealisasi 77 persen

Jelang Akhir Tahun, Jokowi Minta Realisasi APBN dan APBD DipercepatPresiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Selanjutnya, mantan Wali Kota Solo ini meminta agar anggaran-anggaran program bantuan sosial segera direalisasikan. Sebab, Jokowi menyebut untuk perlindungan sosial saja baru terealisasi sebeser 77 persen.

“Saya lihat realisasi dana perlindungan sosial baru mencapai 77 persen dari DIPA. Kemudian program Padat Karya Baru mencapai 67 persen, dukungan untuk UMKM dan korporasi baru 60 persen,” tutur Jokowi.

3. Jokowi minta semua risiko global diwaspadai

Jelang Akhir Tahun, Jokowi Minta Realisasi APBN dan APBD Dipercepat(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Berikutnya, Jokowi meminta semua hal di bidang ekonomi yang berkaitan dengan risiko-risiko global agar diwaspadai. Salah satunya seperti perkembangan ekonomi di Tiongkok.

Kemudian, Jokowi juga mewanti agar menterinya mewaspadai tapering off atau pengurangan stimulus moneter yang dikeluarkan bank sentral saat perekonomian sedang terancam dan membutuhkan banyak suntikan dana likuiditas.

“Risiko dari tapering off dari Amerika terus betul-betul dilihat dampak dan apa yang perlu kita siapkan, apa yang perlu kita lakukan. Kemudian terakhir inflasi global, dampaknya semua dihitung, semua kita kalkulasi, di mana yang mesti kita antisipasi,” terang Jokowi.

4. Jokowi minta jajarannya waspadai fenomena siklus komoditi super cycle

Jelang Akhir Tahun, Jokowi Minta Realisasi APBN dan APBD Dipercepatkemenkeu.go.id

Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta jajarannya waspada pada fenomena siklus komoditi atau commodity super-cycle). Siklus komoditas sendiri merupakan sebuah periode ketika harga komoditas naik secara signifikan melebihi kenaikan reratanya yang disebabkan oleh melonjaknya permintaan tanpa diimbangi oleh penawaran dan dapat berlangsung selama beberapa tahun

“Waspadai juga terjadinya fenomena siklus komoditi super cycle, karena kita tahu sekarang komoditas unggulan ekspor Indonesia melonjak tinggi. Umumnya berlangsung, biasanya ini hanya berlangsung 18 bulan, langkah-langkah seperti itu harus diberikan, maka harus diantisipasi dengan menguatkan industri pengolahan yang berorientasi ekspor,” jelasnya.

Baca Juga: Resmikan Tol Serang-Panimbang, Jokowi: Ekonomi Baru Banten Akan Tumbuh

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya