Jokowi Ancam Kejar Pihak yang Sengaja Bikin Indonesia Terus Impor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo jengkel lantaran Indonesia terus-menerus melakukan impor barang atau komoditas yang harusnya bisa diolah sendiri, termasuk minyak dan gas. Jokowi pun menduga ada pihak-pihak yang sengaja ingin Indonesia terus melakukan impor migas.
Terhadap pihak tersebut, Jokowi memperingatkan mereka. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengancam akan mengikut terus gerak-gerik dari oknum tersebut.
"Yang seneng impor ini, bukan saya cari, sudah ketemu siapa yang senang impor, sudah ngerti saya. Hanya perlu saya ingatkan, bolak-balik, hati-hati. Kamu hati-hati. Saya ikuti kamu," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (16/12).
1. Jokowi ancam pihak yang menghalangi Indonesia mengolah migas sendiri
Jokowi pun memperingatkan agar oknum tersebut jangan sampai menghalangi negara untuk mengolah batubara menjadi gas. Menurut Jokowi, Indonesia sebenarnya bisa mengolah gas sendiri.
"Jangan menghalangi orang ingin membikin batubara menjadi gas. Gara-gara kamu senang impor gas. Kalau ini bisa dibikin, ya sudah, gak ada impor gas lagi. 'Ya saya kerja apa Pak?' Ya itu urusanmu, kamu sudah lama menikmati ini," ucap Jokowi masih menyinggung sang oknum.
Baca Juga: Jokowi: 34 Tahun Gak Bisa Bangun Kilang Minyak, Kebangetan!
2. Jokowi jengkel karena kita kerap impor komoditas dalam sektor energi
Editor’s picks
Kejengkelan Jokowi juga mulai memuncak saat Indonesia terus-menerus impor di sektor energi, seperti migas. Dia mengatakan Indonesia mengeluarkan Rp323 triliun hanya untuk impor petrokimia.
"Dikit-dikit impor. Dikit-dikit impor. Terutama yang berkaitan dengan energi, barang modal dan bahan baku. Sebenarnya barang modal dan bahan baku nggak apa-apa. Karena bisa reekspor," tutur Jokowi.
"Tapi yang berkaitan dengan energi, luar biasa kita. Minyak yang dulunya kita gak impor. Sekarang impor. Impor minyak kita mungkin kurang lebih sekarang ini 700-800 barel, 700-800 ribu barel," katanya melanjutkan.
3. Jokowi sebut impor membuat Indonesia terus-menerus defisit
Dengan adanya impor tersebut, ujar Jokowi, hal itu membuat Indonesia terus-menerus defisit. Hal itu tidak diselesaikan selama bertahun-tahun.
"Padahal, misalnya gas, gas ini sebetulnya batubara bisa disubstitusi menjadi gas. Sehingga gak perlu impor. Gak perlu sebetulnya elpiji itu. Karena bisa dibuat dari batubara kita ini sangat melimpah. Kok impor," ucap dia.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Jokowi: Rp323 Triliun untuk Impor Petrokimia, Jengkelnya Kayak Apa!