Jokowi Kesal Peringkat Ekspor Indonesia Masih Rendah

Jokowi minta segala yang hambat ekspor dipangkas

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengungkapkan kekesalannya lantaran Indonesia selalu tidak bisa menjadi nomor satu untuk urusan ekspor. Padahal, Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan alamnya.

Jokowi kemudian menyebutkan salah satu contohnya adalah ekspor di sektor perikanan. Menurut diaa, Indonesia menjadi produsen perikanan kedua di dunia, namun tidak diiringi kegiatan ekspornya.

"Kita dikenal sebagai produsen perikanan terbesar kedua dunia, namun potret ekspornya juga masih di peringkat ke-13 dunia. Ini fakta-fakta yang harus saya sampaikan," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020, Jumat (4/12/2020).

Baca Juga: Ekspor Pertanian Naik di Saat Pandemik Ganggu Kinerja Ekspor Nasional

1. Jokowi menyampaikan ekspor Indonesia masih kalah dengan negara lain

Jokowi Kesal Peringkat Ekspor Indonesia Masih RendahPresiden Jokowi beri sambutan di acara Pembukaan Inovasi Indonesia Expo 2020 pada Selasa (10/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Selain ekspor di bidang perikanan, Jokowi juga mengatakan ekspor di bidang lainnya juga masih kalah dengan negara-negara lain, seperti ekspor garmen. Jokowi menyayangkan posisi ekspor garmen Indonesia berada di peringkat ke 22. Padahal, Indonesia mejadi produsen garmen terbesar ke-8 di dunia.

"Kita menjadi produsen terbesar kayu ringan di dunia, termasuk jenis kayu sengon dan jabon tapi menjadi eksportir home decor ke-19 dunia, bahkan kita kalah dengan Vietnam. Dan kita hanya di peringkat ke-21 terbesar dunia untuk ekspor produk furniture," ujar Jokowi.

2. Jokowi minta Indonesia tidak pesimis untuk terus tingkatkan ekspor

Jokowi Kesal Peringkat Ekspor Indonesia Masih RendahPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin (19/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Meski geram ekspor Indonesia tidak bisa berada di posisi atas, namun mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan agar jangan sampai Indonesia menjadi pesimis. Ia menyampaikan, justru Indonesia harus melakukan pembenahan agar ekspor semakin meningkat.

"Saya melihat ketertinggalan tidak harus membuat kita pesimis, tidak ada jalan bagi kita selain melakukan langkah-langkah perbaikan, langkah-langkah pembenahan, diperlukan reformasi besar-besaran untuk menghadirkan ekosistem berusaha bagi eksportir kita," ucapnya.

3. Jokowi sebut regulasi yang rumit menghambat ekspor Indonesia

Jokowi Kesal Peringkat Ekspor Indonesia Masih RendahPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas pada Jumat (23/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Oleh karena itu, guna meningkatkan ekspor Indonesia, maka hal-hal yang menghambat harus segera diatasi. Salah satunya adalah memangkas regulasi yang berbelit-belit.

"Satu per satu persoalan yang menghambat kinerja ekspor kita cermati, kita carikan solusinya. Regulasi yang rumit, sudah berkali-kali saya sampaikan, prosedur birokrasi yang menghambat saya sampaikan berkali-kali segera dipangkas," tutur Jokowi.

Baca Juga: Ekspor Benih Lobster Siap Dilanjut Lagi di Tangan Luhut

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya