Jokowi: Manajemen BUMN Masih Kalah Jauh dari Swasta

Jokowi sebut aset BUMN bagus tapi tak dikelola dengan baik

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyinggung tentang aset BUMN yang dinilai bagus-bagus, namun tidak dikelola dengan baik. Dia bahkan menyebut manajemen BUMN masih kalah jauh dengan perusahaan swasta.

“Belum lagi soal manajemen, pengelolaan manajemen yang kalah jauh, kalah jauh sekali dengan perusahaan-perusahaan swasta. Padahal asetnya ini bagus-bagus kalau saya lihat, asetnya bagus-bagus, dengan lokasi-lokasi strategis, yang premium tapi tidak dikelola dengan manajemen yang baik,” ujar Jokowi seperti ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga: Erick: Holding Pariwisata Injourney Akan Memaksimalkan Turis Nusantara

1. Jokowi sebut perbaikan manajemen adalah kunci untuk bergerak lebih maju

Jokowi: Manajemen BUMN Masih Kalah Jauh dari SwastaPresiden Jokowi Luncurkan Injourney Holding Pariwisata dan Pendukung di Lombok Tengah pada Kamis (13/1/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jokowi menuturkan, perbaikan manajemen merupakan kunci untuk bergerak lebih maju. Dia mengatakan, potensi pasar domestik Indonesia sangat besar.

“Tadi disampaikan oleh Pak Menteri Erick, perjalanan domestik ini mencapai 330 juta perjalanan, 330 juta. Ini potensi yang besar sekali, jangan diambil oleh negara lain.  Masih jauh sekali dengan wisatawan mancanegara yang mencapai hanya 17 juta perjalanan, meskipun ini juga penting,” kata Jokowi.

2. Jokowi harap Injourney bisa menjadi kekuatan besar untuk pariwisata

Jokowi: Manajemen BUMN Masih Kalah Jauh dari SwastaPresiden Jokowi Luncurkan Injourney Holding Pariwisata dan Pendukung di Lombok Tengah pada Kamis (13/1/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa selama dua tahun ini sektor pariwisata mengalami konstraksi yang sangat dalam. Dia menyebut, sebelum pandemik sektor pariwisata menjadi kontributor devisa terbesar kedua dengan pendapatan domestik (PDB) mencapai 10 miliar dolar AS dan bisa menyediakan 13 juta lapangan kerja.

Maka dari itu, Jokowi berharap Injourney alias Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pariwisata dan Pendukung bisa menjadi kekuatan besar.

“Kita harus memanfaatkan ini sebagai titik balik untuk melakukan sebuah lompatan. Momentum untuk melakukan penataan, momentum untuk melakukan transformasi, membangun sebuah ekosistem yang lebih kuat dan tangguh,” terang Jokowi.

Baca Juga: Holding BUMN Pariwisata Diluncurkan, Jokowi: Jangan Ada Keribetan Baru

3. Jokowi ingatkan BUMN harus lakukan konsolidasi dan restrukturisasi

Jokowi: Manajemen BUMN Masih Kalah Jauh dari SwastaPresiden Jokowi Luncurkan Injourney Holding Pariwisata dan Pendukung di Lombok Tengah pada Kamis (13/1/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jokowi mengatakan, sejak awal ia sudah mengingatkan agar BUMN melakukan konsolidasi dan restrukturisasi. Ia pun senang dengan adanya Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung yang diresmikan hari ini.

“Alhamdulillah hari ini, dengan membentuk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, pengelolaan pariwisata kita insyaallah akan bisa dilakukan secara efisien, terintegrasi dari hulu sampai hilir. Mulai penataan rute penerbangan, konten promosi, event, atraksi, kuliner, akomodasi sampai ke penjualan retail-retail suvenir dari para perajin-perajin kita yang tentu saja juga sudah terseleksi dengan baik,” terang Jokowi.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya