Jokowi Sampaikan ke Negara Eropa Indonesia Tidak Tertutup soal Nikel

Jokowi sebut Indonesia ingin buka banyak lapangan kerja

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo tak mempermasalahkan gugatan Uni Eropa terhadap Indonesia soal ekspor nikel ke World Trade Organization (WTO). Jokowi mengatakan, Indonesia tidak ingin mengganggu kegiatan produksi negara-negara di Uni Eropa. Hal itu juga disampaikan Jokowi saat menghadari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 beberapa waktu lalu.

“Saya sampaikan waktu di G20 dengan negara-negara Eropa. Kita ini tidak ingin menggganggu kegiatan produksi mereka. Silakan. Kita terbuka. Kita ini tidak tertutup. Kalau ingin nikel silakan, tapi datang bawa pabriknya ke Indonesia. Bawa industrinya ke Indonesia, bawa teknologinya ke Indonesia,” kata Jokowi di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, yang disiarkan langsung di kanal YouTube Bank Indonesia, Rabu (24/11/2021).

Baca Juga: Jokowi Pastikan Indonesia Segera Produksi Jarum Suntik Agar Tak Impor

1. Jokowi katakan Indonesia buka pintu jika ada negara ingin buka pabrik

Jokowi Sampaikan ke Negara Eropa Indonesia Tidak Tertutup soal NikelPresiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia membuka pintu apabila negara lain tidak mengolah nikel hingga barang jadi. Namun, ia menyebut akan lebih baik jika semuanya dikerjakan di Indonesia.

“Setengah jadi dari nikel boleh, baterainya dikerjakan di sana silakan, mobilnya dikerjakan di sana silakan. Tapi lebih baik kalau semuanya dikerjakan di sini, akan lebih efisien. Saya sampaikan apa adanya. Artinya kita tidak tertutup. Kalau kita tertutup, mau kita produksi sendiri, gak boleh orang lain masuk. (Ini) boleh kok,” ucap Jokowi.

2. Jokowi sebut Indonesia ingin buka lapangan kerja sebanyak-banyaknya

Jokowi Sampaikan ke Negara Eropa Indonesia Tidak Tertutup soal NikelPresiden Jokowi saat tanam jagung di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Selasa (23/11/2021). (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Lebih jauh, mantan Wali Kota Solo ini mengatakan, apabila negara-negara lain membawa pabrik dan teknologinya ke Indonesia, maka hal itu akan menguntungkan. Salah satunya membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

“Tapi di sini, karena kita ingin membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya di negara kita, goal-nya di situ,” terang Jokowi.

3. Hubungan perdagangan Indonesia dan Uni Eropa sempat memanas

Jokowi Sampaikan ke Negara Eropa Indonesia Tidak Tertutup soal NikelIlustrasi pertambangan nikel. ANTARAFOTO/Jojojn

Hubungan perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa sempat memanas usai kebijakan Presiden Jokowi yang melarang ekspor bijih nikel digugat oleh Uni Eropa ke WTO. Pada 22 Februari 2021, untuk kedua kalinya UE meminta pembentukan panel sengketa DS 592-Measures Relating to Raw Materials pada pertemuan reguler Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body-WTO).

Saat itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, pemerintah RI siap memperjuangkan dan melakukan pembelaan terhadap gugatan Uni Eropa.

"Pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan berkeyakinan, kebijakan dan langkah yang ditempuh Indonesia saat ini telah konsisten dengan prinsip dan aturan WTO," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/2/2021).

Baca Juga: Jokowi Mau Impor Baja Ditekan, Devisa RI Bisa Hemat Rp29 Triliun!

Topik:

  • Sunariyah
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya