Resesi! Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 3 Minus 3 Persen

Siap-siap, tiga hari lagi pengumuman RI resesi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo membahas pemulihan ekonomi nasional (PEN) dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2020). Dalam arahannya, Jokowi menyinggung tentang pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020. Ia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III akan kembali negatif, di kisaran minus 3 persen.

"Di kuartal III kita juga mungkin sehari, dua hari, ini akan diumumkan oleh BPS, juga masih berada di angka minus. Perkiraan kita di angka minus tiga. Naik sedikit," kata Jokowi seperti yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Angka pertumbuhan ekonomi akan dirilis secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tiga hari lagi yakni pada 5 November 2020. Jika pertumbuhan ekonomi kembali minus, Indonesia akan dipastikan mengalami resesi ekonomi.

1. Jokowi sebut pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan negara lain

Resesi! Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 3 Minus 3 PersenIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski begitu, Jokowi tetap optimistis dan mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih lebih baik dari negara-negara lain. Sebelumnya, sedikitnya ada lima negara yang sampai saat ini telah mengumumkan ekonominya mengalami resesi ekonomi, yakni Singapura, Korea Selatan, Hongkong, Jerman, dan Amerika Serikat.

"Ini memang kalau dibandingkan dengan negara lain ya masih jauh lebih baik, tapi ini patut kita berikan tekanan untuk yang kuartal IV," ujar Jokowi.

Baca Juga: Ekonomi Resesi, Jokowi: Tak Ada yang Kebal Pandemik Termasuk Indonesia

2. Jokowi minta seluruh kementerian menggenjot belanja untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Resesi! Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 3 Minus 3 PersenJokowi beri sambutan di Puncak Acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 pada Rabu (28/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Untuk kuartal IV-2020, mantan Wali Kota Solo itu meminta seluruh kementerian untuk menggenjot belanja. Hal itu guna mendorong permintaan masyarakat sehingga konsumsi rumah tangga bisa membaik pada akhir tahun.

"Saya harapkan realisasi belanja kita betul-betul harus berada pada titik yang paling maksimal. Kita tahu kemarin di triwulan kedua pertumbuhan ekonomi di angka minus 5,32," ucapnya.

3. Meski negatif, Jokowi sebut angka di kuartal III lebih baik dari kuartal II

Resesi! Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 3 Minus 3 PersenProyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Walaupun jurang resesi sudah berada di depan mata, namun Jokowi mengklaim angka di kuartal III masih lebih baik dibanding kuartal II-2020 yang mencapai minus 5,32 persen. Oleh karena itu, dia meminta jajarannya untuk kembali menggenjot pemulihan ekonomi nasional untuk kuartal IV ini.

"Sehingga, kembali lagi saya sampaikan kuartal IV ini sangat penting sekali agar bisa memperbaiki lagi, syukur bisa masuk ke positif di kuartal IV, sehingga belanja, spending, harus menjadi kejar-kejaran kita semuanya," jelas Jokowi.

Baca Juga: Apa Perbedaan Resesi dan Depresi Ekonomi?

Topik:

  • Anata Siregar
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya