Susi Air Defisit, Susi Pudjiastuti Minta Ini ke Pemerintah

Perusahaan maskapainya sudah 2 bulan tidak ada pemasukan

Jakarta, IDN Times - Pemilik PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti, meminta pemerintah untuk memberikan keringanan pajak-pajak perusahaan selama masa pandemik ini. Susi mengatakan selama pemerintah melarang penerbangan, perusahaan maskapainya itu tidak mendapatkan pemasukan, sehingga akan berat jika masih harus membayar pajak.

"We are not running. Kontrak pemerintah seperti perintis pun kan tidak jalan. Kalau pada saat normal, saya tidak terbang, saya didenda. Nah sekarang, kita tidak boleh terbang kan oleh pemerintah dan saya tidak minta kompensasi, tapi at least kewajiban-kewajiban kita yang rutin dibebaskan," kata Susi yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (12/6).

1. Susi minta pemerintah beri insentif tunda kewajiban administratif

Susi Air Defisit, Susi Pudjiastuti Minta Ini ke PemerintahMaskapai Susi Air di Bandara APT Pranoto Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan itu menjelaskan, selama dua bulan ini perusahaannya yang dikenal sebagai maskapai Susi Air itu mengalami defisit di tengah pandemik ini.

Dia mengatakan, di tengah pemasukan yang hilang masih banyak kewajiban harus tetap dibayar oleh perusahaan. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah memberikan insentif kepada perusahaan penerbangan. Salah satunya yaitu dengan membebaskan kewajiban-kewajiban PNBP.

Baca Juga: Susi: Bila Ekonomi Tak Membaik, Kita Harus Shut Down Total Perusahaan

2. Perusahaannya alami defisit, tapi harus tetap menggaji karyawan

Susi Air Defisit, Susi Pudjiastuti Minta Ini ke PemerintahInstagram.com/@susipudjiastuti115

Dengan defisit dan pemasukan yang nol, kata Susi, perusahaannya masih harus membayar kewajiban seperti gaji karyawan.

"Sampai dengan bulan Juni kita masih mempertahankan bayar-bayar kewajiban kita kepada karyawan, kepada stakeholder, kepada perbankan, sementara kita sudah zero income sementara kita harus mempertahankan beberapa kantor, beberapa yang ter-lockdown seperti di Papua," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa perusahaannya juga harus menggaji para pilot yang selama dua bulan ini tidak melakukan penerbangan dan tidak ada penghasilan. "Mereka juga harus tetap on plate, kita juga tetap harus kasih makan, izin kerjanya juga harus diperpanjang dan sebagainya."

"Nah ini semua tidak ada nih, misalnya karena pandemik ini jadi free. Yang kecil ajalah, dari Rp10 juta rata-rata cost per pesawat, per pilot Rp10 juta, itu bisa hilang karena we don't work," tutur Susi.

3. Susi sebut masa pandemik menjadi masa ekonomi tersulit dihidupnya

Susi Air Defisit, Susi Pudjiastuti Minta Ini ke PemerintahInstagram.com/susipudjiastuti115

Susi mengatakan bahwa masa pandemik ini adalah masa ekonomi tersulit selama ia membangun usaha. Sebab, ia tak mendapatkan pemasukan sama sekali selama dua bulan ini.

"Jadi ini yang kadang-kadang mungkin kalau kita bilang ekonomi, saya pikir tersulit dalam hidup usaha saya. Dalam hidup saya bekerja usaha ya kali ini," kata Susi.

Susi mengungkapkan, karena adanya wabah virus corona, perusahaannya tidak bisa berjalan seperti biasanya. Dia mengatakan Susi Air selama dua bulan ini tidak melakukan penerbangan. "Susi Air dua bulan itu 0 penerbangannya," ujar Susi.

Baca Juga: 2 Bulan Susi Air Tak Terbang, Susi: Ini Ekonomi Tersulit di Hidup Saya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya