Wanti-wanti soal Second Wave, Jokowi Antisipasi Ketidakpastian Ekonomi

Jokowi optimistis ekonomi Indonesia cepat pulih

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali mewanti-wanti tentang kemungkinan datangnya gelombang kedua virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan dalam rapat terbatas tentang Rancangan Postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2021, yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/7/2020).

"Kita tetap harus waspada, kemungkinan dan antisipasi kita terhadap risiko terjadinya gelombang kedua, second wave dan masih berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021," ujar Jokowi.

1. Jokowi optimistis pemulihan ekonomi Indonesia tercepat melebihi Tiongkok

Wanti-wanti soal Second Wave, Jokowi Antisipasi Ketidakpastian EkonomiPresiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas yang dilangsungkan secara virtual melalui video conference pada Selasa (28/7/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi menuturkan, lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 kembali tinggi. IMF, lanjutnya, memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 5,4 persen.

"Ini sebuah perkiraan yang sangat tinggi menurut saya. Bank dunia 4,2 persen, OECD 2,8 persen sampai 5,2 perse. Saya kira kalau perkiraan ini betul, kita akan berada pada posisi ekonomi yang juga mestinya itu di atas pertumbuhan ekonomi dunia," jelas Jokowi.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan bahwa Indonesia diproyeksikan masuk ke kelompok pemuliha ekonomi tercepet. Bahkan, melebihi pemulihan ekonomi di Tiongkok.

"Ini juga kalau proyeksi ini benar, saya kira patut kita syukuri," ungkapnya.

Baca Juga: Perpres Diteken Jokowi, Bos Kartu Prakerja Dapat Gaji Rp77 Juta

2. Jokowi minta menterinya hati-hati dalam membuat indikator makro ekonomi di APBN 2021

Wanti-wanti soal Second Wave, Jokowi Antisipasi Ketidakpastian EkonomiDok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan

Selain itu, Jokowi mengingatkan para menterinya untuk berhati-hati dalam membuat indikator makro ekonomi di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021. Alasannya, karena kondisi ekonomi global di tengah pandemik COVID-19 ini sangat dinamis dan penuh ketidakpastian.

"Angka-angka indikator ekonomi makro dikalkulasi dengan cermat dan hati-hati optimis. Harus optimistis, tapi juga harus realistis dengan pertimbangkan kondisi dan proyeksi terkini," tutur dia.

3. Menteri harus pastikan prioritas untuk 2021 terkait kegiatan percepatan pemulihan ekonomi

Wanti-wanti soal Second Wave, Jokowi Antisipasi Ketidakpastian EkonomiIlustrasi APBN (IDN Times/Arief Rahmat)

Jokowi lalu menyampaikan, para menterinya harus memastikan prioritas untuk tahun 2021 dan juga pelebaran defisit APBN di tahun 2021. Menurutnya, hal itu harus difokuskan dalam rangka pembiayaan kegiatan percepatan pemulihan ekonomi, sekaligus penguatan transformasi di berbagai sektor.

"Terutama reformasi di bidang kesehatan, reformasi pangan, energi, pendidikan dan juga percepatan transformasi digital," ujar Jokowi.

Baca Juga: Anggaran Penanganan COVID-19 Baru 19 Persen, Jokowi Tegur Menteri Lagi

4. Jokowi ingin belanja pemerintah menjadi instrumen utama untuk pemulihan sektor swasta dan UMKM

Wanti-wanti soal Second Wave, Jokowi Antisipasi Ketidakpastian EkonomiIlustrasi pegiat UMKM (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Lebih lanjut, mantan Wali Kota Solo ini juga meminta agar belanja pemerintah menjadi instrumen utama agar sektor swasta dan UMKM bisa pulih kembali. Sebab, APBN berkontribusi sekitar 14,5 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) negara.

"Mesin penggerak ekonomi ini harus diungkit dari APBN kita yang terarah, yang tepat sasaran," jelasnya.

Baca Juga: Jokowi Yakin Pemulihan Ekonomi RI Lebih Cepat dari Tiongkok 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya