Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tok, Bank Indonesia Kembali Turunkan Suku Bunga Acuan!

Ilustrasi uang. (IDN Times/Mela Hapsari)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan kembali suku bunga acuan atau BI 7- Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis points (bps).

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 Oktober 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5,0 persen, kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (24/10).

Dalam tahun ini, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali. Penurunan suku bunga acuan dilakukan Bank Indonesia secara berturut-turut, yakni mulai Juli, Agustus, September dan Oktober, masing-masing dipangkas 25 bps.

1. BI juga turunkan deposit facility dan lending facility

IDN Times/Auriga Agustina

Sejalan dengan itu, Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 4,25 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen.

Perry mengatakan kebijakan tersebut diambil Bank Indonesia dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global maupun domestik. Itu sebagai langkah pre-emptive lanjutan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik, di tengah kondisi ekonomi global yang melambat.

"Kebijakan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil investasi keuangan domestik yang tetap menarik," tuturnya.

2. Didukung strategi operasi moneter

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Selanjutnya, ia menjelaskan kebijakan tersebut didukung strategi operasi moneter yang terus diperkuat. Hal itu untuk menjaga kecukupan likuiditas dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif.

"Kebijakan makroprudensial tetap akomodatif untuk mendorong penyaluran kredit perbankan dan memperluas pembiayaan bagi perekonomian. Kebijakan sistem pembayaran dan kebijakan pendalaman pasar keuangan terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

3. Menjaga inflasi demi mendorong pertumbuhan ekonomi

Kantor Bank Indonesia (BI). IDN Times/Hana Adi Perdana

Lebih lanjut Perry menjelaskan, ke depan, pihaknya akan mencermati perkembangan ekonomi domestik dan global dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif. Hal itu dilakukan untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan stabilitas eksternal demi mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.

"Bank Indonesia dan Pemerintah diharapkan dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diprakirakan berada di bawah titik tengah kisaran 5,0-5,4 persen pada 2019 dan meningkat menuju titik tengah kisaran 5,1-5,5 persen pada 2020," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Auriga Agustina
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us