Balik Arah, Kurs Rupiah Tancap Gas Sore Ini

Menguat 8,5 poin

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat ke Rp15.047 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Kamis (30/3/2023) sore.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat sebanyak 8,5 poin atau 0,06 persen pada penutupan perdagangan sore ini, membalikkan tren negatif pada pembukaan perdagangan pagi tadi yang melemah 19 poin ke level Rp15.074,5 per dolar AS per dolar AS.

Posisi rupiah hari ini melanjutkan tren positif pada penutup perdagangan Rabu (29/3) yang menguat sebanyak 29,5 poin atau 0,20 persen ke level Rp15.055,5 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG Terjungkal Hari Ini, SWAT hingga BAPA Serok Cuan

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Nilai tukar rupiah juga menguat di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp15.062 per dolar AS pada Kamis (30/3).

Kurs mata uang Garuda hari ini lebih kecil dibandingkan posisi pada kemarin Rabu (29/3/2023) yang ada di level Rp15.094 per dolar AS.

2. Perhatian pelaku pasar tertuju pada the Fed

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS melemah seiring berkurangnya kekhawatiran atas sektor perbankan. Hal itu membantu meningkatkan sentimen risiko sehingga pelaku pasar berani masuk ke instrumen investasi berisiko.

Saat ini, investor mengalihkan perhatiannya kepada kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) dalam melawan inflasi.

"Kegelisahan investor telah mereda untuk saat ini. Fokus telah beralih kembali ke apa yang kemungkinan akan dilakukan Fed pada pertemuan berikutnya di bulan Mei," ujarnya.

Baca Juga: Bukalapak Raup Laba Bersih Rp1,98 Triliun di 2022

3. Proyeksi nilai tukar rupiah besok

Seharian ini nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp15.044-Rp15.085,5 per dolar AS. Sejak awal tahun atau year to date (ytd), kurs rupiah terapresiasi atau menguat sebesar 3,38 persen.

Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan akhir pekan, Jumat (31/3) bakal bergerak pada rentang Rp15.010-Rp15.100 per dolar AS.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya