Bank Besar AS  Silicon Valley Bangkrut Bikin Rupiah Tertekan Pagi Ini

Rupiah melemah 14,5 poin di pembukaan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan, Selasa (14/3/2023). Mata uang Garuda melemah setelah kemarin menguat tajam.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah sebanyak 14,5 poin ke level Rp15.391 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini. Hingga pukul 09.21 WIB, pelemahan rupiah menipis menjadi 5,5 poin atau 0,04 persen ke Rp15.382 per dolar AS.

Posisi rupiah pagi ini membalikkan tren positif pada penutup perdagangan awal pekan, Senin (13/3) yang menguat sebanyak 73,5 poin atau 0,48 persen ke level Rp15.376,5 per dolar AS.

Baca Juga: Menguat Tajam, Rupiah Tembus Rp15.376,5 per Dolar AS Sore Ini

1. Kejatuhan bank besar AS bikin investor menghindari rupiah

Analis DCFX Futures, Lukman Leong melihat pelemahan rupiah hari ini terjadi seiring rebound pada dolar AS di tengah meluasnya sentimen risk off, di mana investor memilih untuk menghindari risiko karena kejatuhan bank-bank di AS.

"Namun perlemahan rupiah akan terbatas, dengan ekspektasi bahwa krisis ini akan membawa the Fed lebih dovish," ujarnya.

Jika bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) bersikap lebih dovish maka kemungkinan suku bunga acuannya tidak akan naik terlalu tinggi.

Baca Juga: BI: Pernyataan Hawkish The Fed Picu Outflow di Pasar Keuangan

2. Rupiah masih punya peluang menguat

Sementara itu, Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra melihat pelaku pasar masih mencermati perkembangan atas kebangkrutan 2 bank besar AS.

"Pagi ini, dari pergerakan indeks saham yang sebagian negatif, terlihat ada kekhawatiran di pasar," ujarnya.

Hanya saja di sisi lain, peristiwa kebangkrutan bank besar di AS membalikan ekspektasi bahwa mungkin the Fed tidak agresif lagi menaikan suku bunga acuannya.

Hal di atas juga tercermin dari survei oleh FedWatch Tool CME yang memperlihatkan ekspektasi kenaikan 50 basis poin sudah tidak ada dan malah muncul ekspektasi the Fed tidak akan menaikan suku bunga acuannya. Mayoritas bereskeptkasi the Fed hanya menaikan 25 basis poin suku bunga acuannya.

"Turunnya ekspektasi terhadap agresivitas the Fed dalam menaikan suku bunga acuan ini, bisa menjadi pendorong penguatan rupiah hari ini. Tapi tentunya kekhwatiran pasar terhadap dampak buruk masalah kebangkrutan tersebut bisa membatasi penguatan," sambung Ariston.

Baca Juga: SVB Bangkrut, BI: Mata Uang di Kawasan Asia Tetap Kuat

3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini

Lukman memproyeksikan bahwa rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.300-Rp15.500 per dolar AS.

Sementara Ariston melihat potensi penguatan rupiah hari ini ke arah Rp15.330 dengan potensi pelemahan di kisaran Rp15.400 per dolar AS.

Topik:

  • Anata Siregar
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya