Begini Tata Cara Naik LRT Jabodebek, Soft Launching 17 Agustus!

Kesiapan LRT Jabodebek sudah mencapai 82,34 persen

Jakarta, IDN Times - Lintas Rel Terpadu (LRT)lintas Jabodebek ditargetkan akan soft launching pada 17 Agustus 2022 sebelum akhirnya segera beroperasi secara komersial. Progres LRT Jabodebek telah mencapai 82,34 persen per Mei 2022.
 
Moda transportasi berbasis rel ini nantinya akan dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. LRT Jabodebek akan menerapkan sistem pembayaran cashless guna mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Baca Juga: KAI Pastikan LRT Jabodebek Siap Meluncur pada Agustus 2022 

1. Macam-macam alat pembayaran yang dapat digunakan

Begini Tata Cara Naik LRT Jabodebek, Soft Launching 17 Agustus!Ilustrasi electronic money atau e-money untuk pembayaran tol (IDN Times/Vadhia Lidyana)

VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) Joni Martinus, mengatakan masyarakat yang mau menggunakan LRT Jabodebek dapat menggunakan kartu uang elektronik transportasi, kartu uang elektronik perbankan, dan berbagai jenis dompet digital.
 
“KAI akan melakukan integrasi ticketing system secara menyeluruh dimana semua kartu uang elektronik transportasi, kartu uang elektronik perbankan, dan dompet digital yang ada akan dapat digunakan untuk naik LRT Jabodebek,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (3/6/2022).
 
Saat ini, Kartu Uang Elektronik Transportasi yang akan diterapkan yakni Kartu Multi Trip (KMT) milik KAI Commuter. KMT dapat digunakan untuk naik angkutan KA pada berbagai layanan KAI Group seperti KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta-Solo, dan KA Bandara Soekarno-Hatta.

Sejak akhir 2021 pula, KMT juga sudah dapat digunakan untuk naik moda transportasi umum lainnya yaitu MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Bus Transjakarta.

Baca Juga: Merapat! LRT Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3

2. Tata cara pembayaran tiket LRT Jabodebek

Begini Tata Cara Naik LRT Jabodebek, Soft Launching 17 Agustus!ilustrasi digital (IDN Times/Aditya Pratama)

Alur pembayaran LRT Jabodebek bagi calon penumpang yang menggunakan kartu uang elektronik, yaitu pelanggan terlebih dahulu melakukan Tap In di stasiun keberangkatan untuk cek validasi kartu dan cek saldo, dan tulis area data perjalanan (waktu, gate id, stasiun id). 

Setibanya di stasiun tujuan, pelanggan melakukan Tap Out dan saldo kartu uang elektroniknya otomatis terpotong.

Sedangkan jika pelanggan membayar menggunakan dompet digital, pelanggan melakukan Tap In untuk cek validasi QR pembayaran, cek saldo, potong saldo untuk tarif terjauh, dan tulis area data perjalanan (waktu, gate id, stasiun id).

Setibanya di stasiun tujuan, pelanggan melakukan Tap Out untuk membaca QR dan saldo akan dikembalikan jika terdapat selisih.

"Keunggulan uang elektronik atau dompet digital sebagai alat pembayaran yaitu lebih praktis, aman, dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi. Sehingga nantinya pelanggan LRT Jabodebek memiliki banyak pilihan untuk melakukan pembayaran tiket,” tutur Joni.

3. Kesiapan sistem tiket di tiap stasiun LRT Jabodebek

Begini Tata Cara Naik LRT Jabodebek, Soft Launching 17 Agustus!Ilustrasi Infrastruktur (Kereta). IDN Times/Arief Rahmat

LRT Jabodebek akan beroperasi di 18 stasiun yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.
 
Untuk layanan Tapping pada LRT Jabodebek, KAI telah memasang 14 gate tipe Turnstile dan 2 gate tipe Wide untuk pelanggan disabilitas di masing-masing stasiun. Khusus pada Stasiun Halim, KAI menggunakan gate tipe Flap untuk memudahkan pelanggan yang akan atau telah menggunakan pesawat.
 
KAI memasang 2 unit Ticket Vending Machine di setiap stasiun untuk pengisian saldo kartu uang elektronik. KAI juga menyediakan 2 unit Point of Sales yang digunakan oleh petugas loket untuk penjualan kartu uang elektronik.
 
Layanan Ticketing System LRT Jabodebek menggunakan sistem ticketing Automatic Fare Collection (AFC). Sistem ticketing AFC yaitu sistem ticketing otomatis yang dihitung berdasarkan sekelompok komponen sensor yang terintegrasi. Melalui sistem AFC ini, seluruh layanan tiket dapat diakomodasi seperti penjualan, pelayanan tiket bermasalah, pembatalan, penalti, dan penambahan trayek.
 
“Layanan pada LRT Jabodebek kami sesuaikan dengan kemajuan zaman dimana digitalisasi adalah satu hal yang wajib. Harapannya pelanggan akan mendapatkan kemudahan bertransaksi serta pengalaman bertransportasi umum yang menyenangkan,” tutup Joni.

Baca Juga: Soft Launching Agustus 2022, LRT Jabodebek Aman Beroperasi? 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya