Beroperasi Juli, LRT Jabodebek Jalan Tanpa Masinis

Progresnya capai 88,38 persen

Jakarta, IDN Times - LRT Jabodebek yang akan mulai beroperasi tahun ini akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sederhananya, LRT Jabodetabek akan beroperasi tanpa masinis.

Manager Public Relation LRT Jabodebek Kuswardojo menjelaskan, sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi. Jadi, sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.

“Walau tanpa masinis, perjalanan LRT Jabodebek tetap tedapat petugas yang disebut Train Attendant untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan dan jika dibutuhkan untuk penanganan dalam kondisi darurat,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip IDN Times, Sabtu (14/12/2022).

Baca Juga: Jokowi: Pembangunan LRT Jabodebek Masih 87 Persen

1. Jadwal operasional LRT Jabodebek

Beroperasi Juli, LRT Jabodebek Jalan Tanpa MasinisLRT Jabodebek. (Dok. BKIP Kementerian Perhubungan)

LRT Jabodebek rencananya akan mengoperasikan 31 trainset atau rangkaian. Setiap rangkaian terdiri atas 6 kereta. LRT Jabodebek mampu menganggkut mencapai 1.308 penumpang.

“LRT Jabodebek akan melayani masyarakat mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.27. Nantinya LRT Jabodebek rata-rata akan melayani sebanyak 434 perjalanan KA setiap harinya dengan target awal penggunajasa sebanyak 137.000 setiap harinya dan hadir setiap 4 menit di Stasiun Dukuh Atas - Cawang, setiap 8 menit di Stasiun Jati Mulya - Cawang, serta setiap 8 menit di Stasiun Harjamukti - Cawang,” ujar Kuswardojo.

Progres pembangunan LRT Jabodebek per Januari 2023 mencapai 88,38 persen. Moda transportasi massal berbasis rel ini ditargetkan dapat beroperasi pada Juli 2023.

Baca Juga: Mau Berkunjung ke TMII Naik LRT? Ada Bus Jemputan lho!

2. Jumlah stasiun yang dilayani LRT Jabodebek

Beroperasi Juli, LRT Jabodebek Jalan Tanpa MasinisLRT Jabodebek (dok. KAI)

LRT Jabodebek akan melayani 18 stasiun, yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.

Stasiun-stasiun tersebut terintegrasi dengan moda transportasi lain untuk memudahkan masyarakat melakukan perjalanan. Lokasinya juga strategis mulai dari kawasan perumahan, perbelanjaan, hingga kawasan bisnis sehingga memudahkan masyarakat dalam menggunakan LRT Jabodebek.

Baca Juga: 45 Juta Turis Kunjungi Jateng Selama 2022 Setelah PPKM Dicabut Jokowi

3. Alat pembayaran yang digunakan LRT Jabodebek

Beroperasi Juli, LRT Jabodebek Jalan Tanpa MasinisLRT Jabodebek (dok. KAI)

Dalam operasionalnya layanan penggunajasanya, LRT Jabodebek menerapkan sistem cashless menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) Transportasi yang sudah ada misalnya KMT, Kartu Uang Elektronik ataupun dompet digital / e-wallet.

“KAI juga menyiapkan petugas pengawas stasiun, petugas loket, passanger service, cleaning service, petugas kesehatan dan security untuk mengoptimalkan pelayanan pada pelanggan di semua stasiun LRT Jabodebek,” kata Kuswardojo.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya