Bos Pertamina Ungkap Pertashop Rugi Imbas Harga Pertamax Naik

BUMN keroyokan hidupkan Pertashop

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan naiknya harga Pertamax menyebabkan Pertashop merugi. Sementara, Pertashop tidak dapat menjual BBM jenis Pertalite yang harganya lebih murah.

Tak dipungkiri naiknya harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter pada 3 September 2022 lalu membuat sebagian orang beralih ke Pertalite yang dijual Rp10 ribu. Namun, harga Pertamax kembali turun ke Rp12.800 per liter sejak 3 Januari 2023.

"Kami paham sekarang dengan kenaikan harga Pertamax ini Pertashop mengalami kerugian," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (31/12023).

1. Pertashop bisa jual Pertalite tergantung pemerintah

Bos Pertamina Ungkap Pertashop Rugi Imbas Harga Pertamax NaikPertalite. (Dok. Pertamina)

Nicke menjelaskan bahwa Pertashop hadir sebagai solusi untuk menciptakan aksesibilitas. Sebab, Program BBM Satu Harga sampai 2023 hanya ditargetkan menjangkau 500 titik. Sedangkan di Indonesia ada 88 ribu desa, dengan total SPBU sebanyak 7 ribu dan Pertashop 7.200.

Namun, sekalipun Pertashop sudah menjangkau berbagai titik, mereka tidak bisa menjual BBM jenis Pertalite. Mau bagaimanapun, Pertamina tidak bisa menambah kuota Pertalite karena alokasi BBM subsidi tersebut ditetapkan oleh pemerintah.

"Jadi, kita gak bisa 'eh Pertashop jualan aja deh Pertalite atau Solar' gak bisa, secara hukum kami tidak mempunyai kewenangan itu, yang punya kewenangan adalah pemerintah. Kami membangun Pertashop adalah untuk aksesibilitas," tuturnya.

Baca Juga: Pertamina Perkuat Pertashop untuk Suplai BBM & LPG 

2. Pertamina berupaya meningkatkan keekonomian di outlet Pertashop

Bos Pertamina Ungkap Pertashop Rugi Imbas Harga Pertamax NaikDok. Pertamina

Saat ini, yang dapat dilakukan oleh Pertamina untuk menghidupkan Pertashop adalah bersinergi dengan beberapa badan usaha milik negara (BUMN) lainnya. Para perusahaan pelat merah ini didorong untuk membangun ekosistemnya di Pertashop.

"Jadi, Bulog masuk adalah untuk Rumah Pangan Kita. Jadi semua titik Pertashop itu menjadi Rumah Pangan Kita dari Bulog. Kedua adalah agen BRILink. Ketiga adalah untuk kantor pos itu untuk drop point. Keempat ini adalah dengan PI untuk pupuk subsidi. Kelima adalah untuk agen Telkomsel," sebut Nicke.

Jadi, dengan kerja sama kelima BUMN tersebut dapat menambah keekonomian Pertashop karena bisnis di dalamnya bertambah tak hanya sebatas menjual BBM.

"Kita tambah keekonomiannya dengan menambah bisnis-bisnis baru dengan sinergi BUMN, karena masing-masing BUMN sebetulnya sama kan tugasnya bagaimana mereka bisa mengakses pangan murah, akses pupuk subsidi, gitu ya. Jadi, dengan spirit yang sama kami tingkatkan itu," ujarnya.

3. Bisnis Pertashop di daerah lesu usai harga Pertamax naik tahun lalu

Bos Pertamina Ungkap Pertashop Rugi Imbas Harga Pertamax NaikIlustrasi penyaluran BBM melalui Pertashop. Dok. Pertamina MOR IV

Diberitakan sebelumnya, di Banyuwangi, Jawa Timur, para pengusaha Pertashop yang menjual BBM jenis Pertamax kian lesu. Bahkan, para pemilik kios distribusi resmi Pertamina ini terancam menutup usaha karena kondisi penghasilan mereka yang semakin terpuruk.

Berdasarkan pantauan IDN Times di Banyuwangi, dari beberapa kecamatan, tercatat secara mayoritas BBM eceran jenis pertalite di warung pinggiran jalan dijual dengan harga Rp12 ribu per liter dan harga asli Pertamina Rp10 ribu per liter. Sedangkan untuk jenis Pertamax eceran seharga Rp16 ribu per liternya dengan harga asli di SPBU Rp14.500 per liternya.

Salah satu pemilik Pertashop di Banyuwangi, MK (37) mengaku bahwa usahanya mengalami kemunduran yang cukup drastis. Banyak pengendara motor yang kini enggan menggunakan BBM Pertamax akibat harganya yang semakin mahal dari jangkauan masyarakat ekonomi pas-pasan.

Jika sebelumnya Pertashop dilirik masyarakat karena alasan jarak yang dekat, saat ini masyarakat lebih memilih untuk membeli di SPBU. Meskipun terkadang harus rela antri berjam-jam dan jaraknya yang agak jauh.

"Dulu harga eceran Pertalite di pinggiran dan Pertamax di Pertashop itu bedanya tipis. Jadi banyak pengendara motor terutama, yang beli Pertamax," kata MK, Kamis (8/9/2022).

Baca Juga: Pertamina Bersama Kemendagri Lakukan Percepatan Pertashop

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya