BUMN Usul Suntikan Modal Rp73 Triliun untuk PLN hingga KAI

BUMN lain juga diusulkan dapat suntikan modal

Jakarta, IDN Times - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusulkan tambahan penyertaan modal negara (PMN) dalam RAPBN 2023. Total PMN yang diusulkan untuk perusahaan negara mencapai Rp73,26 triliun.

PMN tersebut dibagi ke dalam BUMN yang berada di bawah koordinasi Wakil Menteri BUMN (Wamen BUMN) I, yakni Rp15 triliun berupa PMN tunai untuk 3 BUMN, dan non tunai Rp3,44 triliun untuk 2 BUMN.

Untuk BUMN di bawah Wakil Menteri BUMN II, PMN yang diusulkan sebesar Rp54,82 triliun yang akan diberikan kepada 7 perusahaan negara.

Baca Juga: Erick Thohir Terbitkan Aturan Penggunaan PMN di BUMN agar Transparan

1. PMN tunai untuk BUMN di bawah Wamen I

BUMN Usul Suntikan Modal Rp73 Triliun untuk PLN hingga KAIPetugas PLN (Dok.IDNTimes/PLN)

PLN diusulkan mendapatkan tambahan PMN Rp10 triliun untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk sektor pembangkit, transmisi, gardu induk dan distribusi, termasuk di dalamnya pelaksanaan Program Listrik Desa dan Pembangkit EBT.

Selanjutnya LEN diusulkan mendapatkan tambahan PMN Rp3 triliun untuk pembangunan fasilitas dan peningkatan kapasitas produksi radar, pesawat, kapal, amunisi, medium tank, kendaraan tempur dan modernisasi senjata.

Kemudian ID FOOD diusulkan menerima tambahan PMN Rp2 triliun, akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha perusahaan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

2. PMN nontunai untuk BUMN di bawah Wamen I

BUMN Usul Suntikan Modal Rp73 Triliun untuk PLN hingga KAIPT Len Industri (Persero) resmi menjadi induk Holding BUMN Industri Pertahanan Defend ID. (dok. Defend ID)

DEFEND ID diusulkan menerima PMN non tunai Rp838 miliar. Tujuannya untuk memperkuat struktur permodalan dan perbaikan kinerja perusahaan. PMN nontunai merupakan Konversi RDI/SLA dan Eks BPPN, angka posisi per 31 Maret 2022 dan akan berubah pada saat konversi dilakukan.

Selanjutnya FOOD ID juga diusulkan menerima PMN Rp2,609 triliun . Itu akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan perbaikan kinerja perusahaan. PMN non tunai merupakan Konversi RDI/SLA dan Eks BPPN, angka posisi per 31 Maret 2022 dan akan berubah pada saat konversi dilakukan.

Baca Juga: Damri Bakal Merger dengan PPD, Telkom Caplok PFN 

3. PMN tunai untuk BUMN di bawah Wamen II

BUMN Usul Suntikan Modal Rp73 Triliun untuk PLN hingga KAIIDN Times/Galih Persiana

Usulan PMN untuk Hutama Karya sebesar Rp30,56 triliun untuk pembangunan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), yakni untuk konstruksi JTTS tahap I dan tahap II.

Angka PMN Rp30,56 triliun tersebut turun dari permohonan sebelumnya sebesar Rp36,78 triliun. Itu karena adanya optimasi pendanaan dari kerjasama asset recycling jalan tol dengan INA. Dan itu sudah termasuk pendanaan JTTS tahap II.

Kemudian InJourney atau holding BUMN industri aviasi dan pariwisata Indonesia diusulkan menerima tambahan PMN Rp9,50 triliun. Tujuannya untuk penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi dan pengembangan infrastruktur pariwisata dan infrastruktur aviasi, serta pembebasan lahan dan penyelesaian proyek kawasan KEK Mandalika.

Indonesia Financial Group (IFG), yang merupakan Holding BUMN asuransi dan penjaminan, diusulkan menerima tambahan PMN, yakni sebesar Rp6 triliun yang digunakan untuk pelaksanaan penugasan penjaminan KUR yang dijalankan oleh PT Jamkrindo dan PT Askrindo.

KAI diusulkan menerima tambahan PMN Rp4,1 triliun dalam rangka memenuhi setoran modal porsi Indonesia untuk penambahan pembiayaan proyek KCJB. PMN dibutuhkan di tahun 2022 dan masih menunggu keputusan dari Komite KCJB sesuai Perpres 93/2021.

Selanjutnya PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) diusulkan menerima tambahan PMN Rp3 triliun. Itu akan digunakan untuk perbaikan tingkat kesehatan untuk mendapatkan rating international guna penguatan kapasitas bisnis perusahaan.

Usulan tambahan PMN untuk Damri sebesar Rp87 miliar. Itu akan digunakan untuk penyediaan armada untuk penugasan perintis, KSPN, armada bus listrik untuk perkotaan melalui buy the service dan untuk meningkatkan kapasitas bisnis perusahaan.

Terakhir, Airnav diusulkan menerima tambahan PMN sebesar Rp79 miliar dalam rangka mencapai seamless Air Traffic Management (ATM) di kawasan regional, serta mendukung program strategis pemerintah melalui modernisasi sistem ATM.

Baca Juga: Erick Bakal 'Sikat' Oknum BUMN yang Selewengkan Suntikan Modal Negara

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya