Dihantui Ancaman Resesi Dunia, Rupiah Melemah di Akhir Pekan

Rupiah melemah ke Rp15.251 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah kehabisan tenaga menghadapi dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (7/10/2022).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah sebanyak 63,5 poin atau 0,42 persen ke level Rp15.251 per dolar AS. Seharian ini, rupiah bergerak di rentang Rp15.222,5 sampai Rp15.262,5 per dolar AS.

Sebelumnya, pada pembukaan tadi pagi, rupiah melemah 35 poin ke level Rp15.222,5 per dolar AS.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Jumat (7/10/2022), nilai tukar rupiah tercatat Rp15.246 per dolar AS.

Angka tersebut lebih besar dibandingkan kurs rupiah pada Kamis yang ada di level Rp15.197 per dolar AS. Dengan kata lain rupiah mengalami pelemahan.

Baca Juga: Rupiah KO Lagi Lawan Dolar AS pada Akhir Pekan

2. Rupiah di bawah bayang-bayang resesi global

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya karena investor menunggu data nonfarm payrolls, yakni data mengenai tingkat ketenagakerjaan utama AS untuk isyarat lebih lanjut mengenai ekonomi terbesar dunia itu.

"Fokus sekarang tepat pada data nonfarm payrolls AS, yang akan dirilis pada hari Jumat. Sementara angka tersebut, yang mencerminkan kesehatan pasar tenaga kerja, diperkirakan telah menurun dari bulan sebelumnya, tanda-tanda kekuatan apapun kemungkinan akan memberi Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan kenaikan suku bunga," ujarnya.

Namun, data pada hari Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan AS tumbuh sedikit lebih besar dari yang diharapkan, menunjukkan beberapa perlambatan di pasar tenaga kerja.

Tak hanya itu, kata Ibrahim pelemahan rupiah juga karena bayang-bayang resesi ekonomi dunia. Implikasinya ekspor Indonesia akan terdampak karena permintaan yang turun. Jika permintaan turun, otomatis harga komoditas akan melemah.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada September 2022 turun 1,4 miliar dolar AS menjadi 130,8 miliar dolar AS dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya.

"Selain itu, terkurasnya cadangan devisa lantaran terdapat kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global," tambah Ibrahim.

3. Rupiah masih berpotensi melemah pada perdagangan pekan depan

Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan pekan depan, Senin (11/10/2022), nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS.

"Untuk perdagangan senen depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.240-Rp15.290," tambah Ibrahim.

Baca Juga: Ada Kekhawatiran Ekonomi Melemah, Rupiah Loyo Pagi Ini

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya