Giliran JD.ID Diterpa PHK, Fenomena Bubble Burst Kian Nyata  

JD.ID pastikan karyawan yang kena PHK mendapatkan haknya

Jakarta, IDN Times - JD.ID bergabung ke dalam kelompok perusahaan rintisan (start-up) yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya, menyusul PHK yang dilakukan oleh Zenius dan LinkAja.

Perusahaan rintisan disebut-sebut tengah memasuki fase pecahnya gelembung (bubble burst). Hal itu terjadi ketika siklus ekonomi yang ditandai dengan nilai pasar naik sangat cepat, terutama pada harga aset. Inflasi yang cepat ini diikuti oleh penurunan nilai yang cepat pula, atau biasa disebut kontraksi.

Baca Juga: Setelah Startup Zenius, Kini LinkAja PHK Karyawan  

1. JD.ID lakukan PHK agar dapat beradaptasi dengan kondisi saat ini

Giliran JD.ID Diterpa PHK, Fenomena Bubble Burst Kian Nyata  Ilustrasi Pengangguran akibat terkena PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Upaya improvisasi dan pengambilan keputusan dilakukan agar JD.ID dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar serta tren industri di Indonesia.

Director of General Management JD.ID, Jenie Simon, mengatakan upaya improvisasi yang JD.ID tempuh antara lain dengan melakukan peninjauan, penyesuaian, hingga inovasi atas strategi bisnis dan usaha. 

"Lebih lanjut, JD.ID juga melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (27/5/2022).

2. JD.ID memastikan tetap mematuhi regulasi yang mengatur ketenagakerjaan

Giliran JD.ID Diterpa PHK, Fenomena Bubble Burst Kian Nyata  Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Dijelaskan Jenie, sehubungan dengan pengambilan keputusan tersebut, JD.ID akan patuh dan tunduk terhadap regulasi ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan pemerintah, dan akan memperlakukan serta memberikan hak karyawan, sebagaimana diatur dalam regulasi tersebut.

"Saat ini, JD.ID juga tengah fokus pada pengoptimalan struktur ketenagakerjaan. Bagi JD.ID, para karyawan adalah aset vital dari perusahaan dan bagian dari sebuah keluarga besar, yang mana artinya JD.ID memiliki kewajiban untuk menjaga kesejahteraan para karyawannya, sekaligus mengembangkan potensi mereka untuk dapat memberikan kinerja yang lebih efektif dan optimal bagi perusahaan," tambahnya.

Dia mengatakan, JD.ID selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan, termasuk melalui serangkaian upaya improvisasi dan pengambilan keputusan.

3. PHK yang terjadi di startup saat ini baru permulaan pecahnya gelembung

Giliran JD.ID Diterpa PHK, Fenomena Bubble Burst Kian Nyata  Ilustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Pecahnya gelembung (bubble burst) di industri start-up menjadi ancaman di depan mata. Gelembung start-up diperkirakan akan benar-benar pecah dalam 1-2 tahun ke depan. Jadi, PHK yang terjadi di Zenius dan LinkAja baru permulaan.

"Akan bocor yang lebih luas dan mungkin pecah hingga di 1-2 tahun ke depan," kata Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, kepada IDN Times, Kamis (26/5/2022).

Dia menilai fenomena start-up yang mulai melakukan PHK kepada karyawannya akan semak meluas. Sementara yang sekarang terjadi baru sebuah gelembung yang mulai bocor.

"Kalau saya melihat ini bukan pecahnya gelembung, tapi gelembung mulai bocor," ujarnya.

Baca Juga: Tentang Bubble Burst, di Balik Fenomena PHK Massal Karyawan Startup

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya