Indonesia Butuh Rp616 Triliun per Tahun Kejar Bauran EBT 23 Persen
Intinya Sih...
- Indonesia butuh investasi 40 miliar dolar AS untuk mencapai target 23% bauran energi nasional dari EBT.
- Direktur Jenderal EBTKE menyebut lebih dari 8,2 gigawatt investasi energi terbarukan dibutuhkan hingga akhir tahun depan.
- Indonesia mengundang banyak investasi dalam sistem energi nasional pada tahun mendatang untuk mempercepat transisi energi serta membantu mencapai target netralitas karbon.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indonesia memerlukan investasi sebesar 40 miliar dolar AS dalam satu tahun untuk mencapai target 23 persen bauran energi nasional dari energi baru terbarukan (EBT). Angka tersebut setara Rp616 triliun (kurs Rp15.400 per dolar AS).
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiana Dewi menyebutkan, lebih dari 8,2 gigawatt investasi energi terbarukan dibutuhkan hingga akhir tahun depan.
"Dalam satu tahun saja, kami membutuhkan 40 miliar dolar AS untuk mencapai target 23 persen dari campuran energi dalam sistem jaringan kami. Kami memerlukan lebih dari 8,2 gigawatt investasi energi terbarukan hingga akhir tahun depan," kata dia dalam International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
1. Indonesia hadapi tantangan besar untuk transisi energi
Dia menyatakan, perjalanan Indonesia menuju masa depan energi berkelanjutan melalui transisi energi baru telah dimulai. Menurutnya, tantangan besar harus dihadapi untuk meningkatkan porsi energi terbarukan dan campuran energi dalam sistem energi nasional.
"Ini adalah tantangan besar jika kita ingin meningkatkan energi terbarukan dan campuran energi kita," tuturnya.
Baca Juga: Luhut Pastikan Indonesia Siap Ekspor Listrik 2 GW ke Singapura
2. Indonesia ajak investor masuk energi baru dan terbarukan
Editor’s picks
Eniya menyampaikan, meskipun tantangan di sektor energi berada di depan mata, dia yakin tantangan tersebut dapat diatasi oleh Indonesia, utamanya dengan tekad dan kerja sama yang baik.
Sejalan dengan itu, Indonesia mengundang banyak investasi dalam sistem energi nasional pada tahun mendatang. Dia percaya kerja sama yang kuat dan solid akan mempercepat transisi energi serta membantu mencapai target netralitas karbon.
"Tantangan ada di depan kita, tetapi dengan tekad dan kerja sama, saya yakin kita bisa mengatasi tantangan ini," ujar dia.
3. Indonesia berkomitmen wujudkan netralitas karbon
Indonesia menyampaikan apresiasi atas upaya global dalam mendukung komitmen berkelanjutan terhadap sektor energi bersih di Indonesia. Eniya menekankan komitmen nasional untuk mengurangi emisi hingga 2060 menjadi poin penting dalam pergerakan maju Indonesia.
Dia juga menegaskan dalam visi jangka panjang, Indonesia berupaya mencapai netralitas karbon melalui optimalisasi sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
"Dalam peta jalan perencanaan kami, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait, baik internasional maupun domestik, serta sektor swasta. Kami memiliki beberapa tonggak untuk mencapai energi menuju netralitas karbon," tuturnya.
Baca Juga: Asosiasi Energi Angin Dukung Pemerintah Capai Target EBT