Induk Google Dikabarkan Bakal PHK 10 Ribu Karyawan

PHK kabarnya dilakukan mulai awal 2023

Jakarta, IDN Times - Google akan bergabung dengan perusahaan-perusahaan teknologi yang dilanda badai pemutusan hubungan kerja (PHK). Dilaporkan bahwa perusahaan induknya, Alphabet, berencana untuk memecat sekitar 6 persen karyawan atau 10 ribu orang.

Dilansir NDTV, berdasarkan informasi dari orang dalam, rencana pemangkasan tenaga kerja akan dilakukan setelah mengidentifikasi karyawan yang berkinerja di bawah ekspektasi.

“Ketika PHK menyebar di Silicon Valley, Google menonjol dengan tidak memangkas karyawan sejauh ini. Tetapi karena tekanan dari luar membangun perusahaan untuk meningkatkan produktivitas pekerjanya,” demikian laporan dari sumber di atas. 

1. PHK besar-besaran kemungkinan dilakukan awal tahun depan

Induk Google Dikabarkan Bakal PHK 10 Ribu KaryawanIlustrasi PHK. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut portal berita teknologi The Information, inti dari efisiensi pegawai yang akan datang adalah buntut dari situasi keuangan global yang sulit dan memburuk.

Manajer tim telah diminta untuk mengevaluasi karyawan dalam rencana peningkatan peringkat dan kinerja yang baru. Pemangkasan tenaga kerja mungkin dimulai pada awal 2023.

"Sistem manajemen kinerja yang baru dapat membantu manajer mengeluarkan ribuan karyawan berkinerja buruk mulai awal tahun depan,” demikian isi laporannya.

Dalam sistem tinjauan kinerja sebelumnya, para manajer diharapkan untuk memasukkan 2 persen karyawan ke dalam wadah tersebut.

Google atau Alphabet belum mengonfirmasi rencana PHK. NDTV telah menghubungi Google untuk mengomentari laporan tersebut.

Baca Juga: [WANSUS] Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia: Isu Badai PHK 'Permainan'

2. Beberapa perusahaan teknologi sudah lebih dulu lakukan PHK massal

Induk Google Dikabarkan Bakal PHK 10 Ribu KaryawanKantor Twitter di Toronto, Kanada. (Twitter.com)

Beberapa perusahaan teknologi besar bertaruh pada lonjakan aktivitas online selama pandemik COVID-19. Sayangnya itu tidak berlanjut setelah pandemik mereda.

Pendiri Facebook dan bos Meta, Mark Zuckerberg, mengatakan hal yang sama ketika dia mengumumkan pemutusan hubungan kerja dengan 11 ribu karyawannya, yang merupakan sekitar 13 persen dari tenaga kerja perusahaan.

Di Twitter, perubahan besar-besaran dilakukan di bawah kepemilikan baru, Elon Musk. Dikabarkan karyawan Twitter menyusut sebanyak 60 persen dari total 7 ribu karyawan. Elon mengatakan, dia tidak akan menerima kerugian, jadi perlu merestrukturisasi sebagian besar.

3. Google mendapatkan tekanan dari investor

Induk Google Dikabarkan Bakal PHK 10 Ribu KaryawanIlustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Google atau Alphabet menghadapi tekanan dari investor. Aktivis investor TCI Fund Management baru-baru ini meminta perusahaan untuk memangkas biaya dengan mengurangi jumlah karyawannya.

Menurut kantor berita Reuters, investor mengatakan bahwa perusahaan perlu menyesuaikan diri dengan era pertumbuhan yang lebih lambat.

Seorang investor di Alphabet sejak 2017 dengan saham 6 miliar dolar AS mengatakan, perusahaan memiliki terlalu banyak karyawan dan biaya per karyawan terlalu tinggi.

TCI mengatakan Alphabet membayar beberapa gaji tertinggi di Silicon Valley. Tercatat bahwa perusahaan telah meningkatkan jumlah karyawan sebesar 20 persen setiap tahun sejak 2017.

Baca Juga: Meta PHK 11 Ribu Karyawannya 

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya