Kementerian BUMN Minta Perhutani Pangkas Jumlah Anak Perusahaan

Anak perusahaan terlalu banyak

Jakarta, IDN Times - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani) melakukan reorganisasi anak perusahaan. Sebab, anak perusahaan di Perhutani terbilang banyak.

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengatakan reorganisasi menjadi salah satu inisiatif di Perum Perhutani, di antara 6 inisiatif strategi untuk menghadapi tantangan global dalam rangka dekarbonisasi serta peningkatan proses bisnis.

"Kita melihat ke depannya tantangan bagi Perum Perhutani, kalau di masa lalu kita udah melihat bahwa Perhutani dari sisi kinerja keuangan, tentunya kita harus tingkatkan, tetapi ada 6 hal yang kita harapkan untuk bisa ditekankan di Perum Perhutani kedepannya," kata Pahala dalam Kongres Kehutanan Indonesia VII, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga: 3 BUMN Diusulkan Dapat PMN 2023 Senilai Rp50 Triliun, DPR Masih Kaji

1. Anak perusahaan Perhutani terbilang banyak

Kementerian BUMN Minta Perhutani Pangkas Jumlah Anak Perusahaanilustrasi perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Reorganisasi anak perusahaan di Perhutani perlu dilakukan lantaran perusahaan plat merah ini memiliki cukup banyak anak perusahaan. Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi dengan menggabungkan anak perusahaan sejenis.

"Kita melihat bahwa kedepannya untuk bisa melakukan optimalisasi dan memberikan manfaat yang optimal, kita berharap bahwa Perhutani bisa melakukan reorganisasi dan juga bukan hanya melakukan reorganisasi dan juga restrukturisasi, tetapi juga bagaimana fokus pengembangan kedepannya," ujarnya.

Baca Juga: Laba BUMN Meroket, Jasa Raharja Sumbang Rp 1,6 Triliun

2. Perhutani juga diminta untuk melakukan hilirisasi produk kehutanan

Kementerian BUMN Minta Perhutani Pangkas Jumlah Anak PerusahaanIlustrasi hutan (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Kementerian BUMN mendorong Perhutani untuk melakukan hilirisasi produk kehutanan. Kata dia, Perhutani masih dianggap belum optimal dalam menyediakan produk kayu bagi industri tertentu. 

"Hilirisasi juga tentunya merupakan salah satu inisiatif yang paling utama di kami, di Perhutani. Tetapi juga bagaimana Perhutani bisa mengembangkan produk-produk yang memiliki nilai tambah yang lebih melalui hilirisasi daripada produk kehutanan, dan ini juga merupakan arahan dari Bapak Presiden," jelasnya.

3. Strategi lainnya yang harus dilakukan oleh Perhutani

Kementerian BUMN Minta Perhutani Pangkas Jumlah Anak Perusahaanilustrasi pencemaran udara (IDN Times/Nathan Manaloe)

Strategi lainnya yang harus dilakukan oleh Perhutani adalah melalui Natural Based Solution, yakni penurunan emisi gas rumah kaca dengan melindungi hutan di wilayah konsesi Perhutani.

Kemudian biomassa untuk pembangkit energi baru terbarukan (EBT), yakni penggunaan wood pellet atau serbuk kayu untuk co-firing pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Kemitraan tanaman pangan juga menjadi inisiatif strategi yang harus dilakukan Perhutani, yakni melakukan kemitraan dengan global partner, dan lembaga masyarakat desa hutan.

Terakhir adalah pengembangan hutan pariwisata, melalui ekstensifikasi 5 program rebonding wisata alam pada 15 lokasi.

Baca Juga: Erick Thohir: Garuda Gak Usah Bisnis Gaya-Gayaan

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya