Keterlibatan UMKM RI di Industri Besar Masih Kalah dari Vietnam

Keterlibatan di rantai pasok global juga masih rendah

Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan UMKM di Indonesia masih sangat sedikit yang terlibat di dalam rantai pasok industri besar. Bahkan, Indonesia kalah dibanding Vietnam.

Pemerintah akan berupaya mendorong agar UMKM yang menjadi bagian dari rantai pasok industri besar mengalami peningkatan.

"Jadi, yang sedang segera adalah tadi bagaimana UMKM itu menjadi kepanjangan dari industri, dari usaha besar, karena di Indonesia ini baru 7 persen UMKM kita yang menjadi bagian dari rantai pasok usaha besar," kata Teten dalam program Ngobrol Seru by IDN Times, di Kantor IDN Times, Jakarta, Jumat (3/2/2023).

1. Persentase UMKM Vietnam di rantai pasok industri besar sudah 24 persen

Keterlibatan UMKM RI di Industri Besar Masih Kalah dari VietnamIlustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dibandingkan Vietnam, Indonesia bisa dikatakan tertinggal cukup jauh. Sebab, di negara tersebut, UMKM yang menjadi bagian dari rantai pasok usaha besar sudah mencapai 24,6 persen, lebih dari 3 kali lipatnya Indonesia. Padahal industrialisasi di Vietnam lebih lambat.

"Kalau kita bandingkan dengan Vietnam, boleh dikatakan terlambatlah industrialisasinya dibandingkan kita, mereka sudah 24,6 persen. Jadi, kalau industrinya kuat UMKM-nya kuat," tuturnya.

Baca Juga: Menkop Sebut Anak Muda Lebih Mikirin Jerawat daripada Punya Rumah

2. UMKM Indonesia yang masuk rantai pasok global juga masih sedikit

Keterlibatan UMKM RI di Industri Besar Masih Kalah dari VietnamIlustrasi Pengusaha/Wirausahawan (IDN Times/Aditya Pratama)

Dia menjelaskan bahwa ekspor UMKM di China bisa mencapai 70 persen sendiri. Sebab, UMKM di Negeri Tirai Bambu membikin komponen-komponen kebutuhan industri. Kemudian industrinya melakukan ekspor.

Dia menjelaskan lebih lanjut, persentase UMKM Indonesia yang sudah masuk ke ekosistem global baru 4,1 persen. Menurutnya itu terbilang rendah.

"Jadi kita UMKM yang sudah masuk dalam global value chain itu baru 4,1 persen, ini rendah," kata Teten.

3. Keterlibatan di rantai pasok industri dibutuhkan UMKM untuk naik kelas

Keterlibatan UMKM RI di Industri Besar Masih Kalah dari VietnamIlustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Oleh karenanya, dia ingin membuat program yang dapat mendorong keterlibatan UMKM di rantai pasok usaha besar. Menurutnya, tidak bisa lagi UMKM naik kelas atau membuat produk berbasis inovasi teknologi tanpa menjadi bagian dari rantai pasok industri.
 
"Nah, kalau gak, ya nanti kita bikin keripik, kerupuk, akik, batik, di situ aja nanti UMKM kita. Paling kita ngurusin nanti kemasan kan. Problem kita bukan di situ," tambahnya.

Baca Juga: Menkop Teten Dorong Merek Fesyen Lokal Masuk Ekosistem Global

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya