Kuota Pertalite dan Solar Subsidi Terancam Ludes Oktober Ini

Konsumsi Pertalite dan Solar subsidi harus dikendalikan

Jakarta, IDN Times - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebut bahwa kuota BBM bersubsidi, baik Pertalite maupun Solar subsidi berpotensi habis pada Oktober 2022. Hal itu bisa terjadi jika konsumsinya tidak dikendalikan.

"Kalau tidak dilakukan pengendalian ya (kuota Pertalite dan Solar subsidi akan habis Oktober)," kata Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman melalui pesan singkat kepada IDN Times, Kamis (11/8/2022).

Dia menjelaskan bahwa penyaluran BBM subsidi hingga akhir Juli 2022, untuk Pertalite sudah kelebihan atau over di atas 23 persen. Sedangkan Solar subsidi over sekitar 14 persen.

"Per 31 Juli, Solar sudah over sekitar 14 persen kalau Pertalite diatas 23 persen terhadap kuota," sebutnya.

Baca Juga: Cegah APBN Jebol, Sri Mulyani Minta Pertamina Kendalikan BBM Subsidi

1. Kuota Pertalite bisa jebol sampai 28 juta kiloliter

Kuota Pertalite dan Solar Subsidi Terancam Ludes Oktober IniSPBU Pertamina (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, sebelumnya menyebutkan bahwa berdasarkan prognosa, realisasi konsumsi Pertalite pada tahun ini bisa mencapai 28 juta kl. Sedangkan tahun ini kuota yang diberikan adalah 23 juta kl.

Solar subsidi juga demikian, bila tidak dilakukan pengaturan maka ada potensi akan melebihi kuota yang ditetapkan. Pada tahun ini prognosa untuk solar adalah 17,2 juta kl. Sedangkan kuota yang diberikan sebesar 14,91 juta kl.

"Secara proporsional bila tidak ada pengaturan maka akan over kuota," kata Irto Ginting kepada IDN Times belum lama ini.

Baca Juga: Cegah APBN Jebol, Sri Mulyani Minta Pertamina Kendalikan BBM Subsidi

2. BBM subsidi paling banyak dinikmati oleh orang kaya

Kuota Pertalite dan Solar Subsidi Terancam Ludes Oktober IniDok. Pertamina MOR IV Jateng dan DIY

Irto waktu itu juga mengungkapkan bahwa kalangan menengah ke atas alias orang kaya adalah yang paling banyak mengonsumsi Pertalite maupun Solar subsidi.

"Untuk Pertalite dan Solar subsidi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas dan pengguna yang tidak berhak alias ini orang-orang yang mampu, hampir 60 persen terkaya menikmati hampir dari 80 persen dari total konsumsi BBM subsidi," ujarnya.

Sedangkan orang miskin dan rentan atau 40 persen masyarakat terbawah hanya menikmati sekitar 20 persen BBM subsidi.

3. Pembelian BBM subsidi mulai dibatasi per September

Kuota Pertalite dan Solar Subsidi Terancam Ludes Oktober IniInstagram.com/@mypertamina

Pembatasan pembelian Pertalite dan Solar subsidi rencananya akan dimulai pada September 2022. Pemberlakuan kebijakan tersebut menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran bahan bakar minyak (BBM).

Selain itu, dijelaskan Saleh, implementasi pembatasan pembelian Pertalite juga ditentukan oleh kesiapan Pertamina. Namun, BPH Migas berharap kebijakan tersebut dapat dimulai pada 1 September 2022 ini.

"Kita mesti lihat kesiapan sistem digitalisasi MyPertamina, jika sudah siap, ya di seluruh Indonesia. Ya kita harap bisa mulai 1 September," tambah Saleh.

Baca Juga: Pangkas Subsidi, Bangladesh Naikkan Harga BBM hingga 50 Persen

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya