Luhut ke Anggota DPR: Jangan Cari Popularitas dengan Nyerang Saya

Luhut dikritik soal rencana kenaikan tiket masuk Borobudur

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves), Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan anggota DPR RI tak mencari popularitas dengan mengkritik dirinya terkait rencana kenaikan harga tiket naik ke Candi Borobudur.

Hal itu disampaikan Luhut dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DRP RI, Kamis (9/6/2022). Mulanya Luhut menjelaskan bahwa kondisi Candi Borobudur sudah mulai rusak.

"Bapak Ibu sekalian saya laporkan Borobudur itu turun Pak, dan sudah mulai rusak. Jadi ya ada yang kadang-kadang -maaf teman-teman Bapak/Ibu juga yang langsung kritik saya, nggak tahu masalahnya," ujar Luhut.

Baca Juga: Luhut Ketemu Ganjar Pranowo di Semarang, Sepakat Tunda Kenaikan Tarif Borobudur 

1. Luhut minta jangan cari popularitas dengan menyerang dirinya

Luhut ke Anggota DPR: Jangan Cari Popularitas dengan Nyerang SayaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan bersama Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Rabu (30/3/2022). (dok. Kemenko Marves)

Luhut menyarankan orang-orang yang ingin mengkritik dirinya bisa dibicarakan melalui telepon. Jadi, apa yang dipermasalahkan dapat disampaikan melalui telepon.

"Kalau boleh mohon lain kali telepon saya saja, pak, masalahnya apa sih gitu. Jadi jangan cari, mohon maaf Bapak/Ibu, cari popularitas dengan nyerang saya," ujarnya.

Mantan Menkopolhukam itu menekankan bahwa dia hanya sebagai pelaksana. Dia tidak melakukan segala sesuatunya seenaknya saja.

"Saya ini hanya pelaksana aja, Pak. Percayalah, saya ndak akan lakukan yang di luar yang semau-mau saya, tidak, semua yang saya kerjakan basisnya studi, basisnya data," tegasnya.

Baca Juga: Kumpulkan Pengusaha Minyak Goreng, Luhut: Saya Tidak Mau Diatur!

2. Kebijakan terkait Candi Borobudur melibatkan UNESCO

Luhut ke Anggota DPR: Jangan Cari Popularitas dengan Nyerang SayaIlustrasi Borobudur (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Luhut menerangkan bahwa UNESCO dilibatkan dalam menentukan kebijakan terkait Candi Borobudur.

"Jadi mengenai itu, mengenai Borobudur, kita bikin studi komprehensif, UNESCO ikut di situ, Bapak/Ibu, dan angka itulah keluar," sebut Luhut.

Dia menjelaskan mengenai urusannya di Candi Borobudur. Jadi, kementerian yang dipimpin Luhut memang berkaitan dengan pariwisata. Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang ada di bawah koordinasi Kemenkomarves juga berkaitan dengan Candi Borobudur.

"Memang Kementerian Pendidikan (dan Kebudayaan) bukan saya. Tapi itu kan harus terintegrasi, nggak bisa sendiri. Itu sebabnya Republik kita ini nggak selesai-selesai, karena kita terlalu segmented, selalu bilang 'oh itu kekuasaan saya', tidak bisa begitu" tuturnya.

3. Akhirnya tiket naik Candi Borobudur Rp750 ribu ditunda

Luhut ke Anggota DPR: Jangan Cari Popularitas dengan Nyerang SayaIlustrasi wisatawan Candi Borobudur (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Dia menekankan pentingnya fokus pada koordinasi dan sinkronisasi. Sebab, banyak masalah yang diakibatkan kerja yang tidak terintegrasi, penanganan yang tidak holistik, dan gampang mengkritik.

Luhut mencontohkan seperti Candi Borobudur, yang mana dirinya terus dikritik. Sementara dia menjelaskan bahwa kebijakan tersebut sudah melalui proses yang panjang.

"Karena ribut-ribut semua, saya bilang ya udah deh tunda aja dulu deh, gitu, nanti kita lihat lagi, pelajari," tambah Luhut.

Baca Juga: Sandiaga Bantah Wacana Kenaikan Tiket Masuk Borobudur untuk Raup Cuan

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya