Mau Startup Kamu Mudah Dapat Pendanaan? Coba Ikutan Ini

Startup bakal lebih mudah dapat pendanaan

Jakarta, IDN Times - Perusahaan rintisan atau startup bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), melalui program Startup Studio Indonesia (SSI).

Pendaftaran program inkubasi intensif SSI Batch ke-5 sudah resmi dibuka. Startup Studio Indonesia merupakan inisiatif program Kominfo yang memiliki tujuan untuk mendampingi dan membina para startup digital tahap awal (early-stage) lokal secara intensif agar bisa menemukan product-market fit dan berkembang semakin pesat.

Sejumlah startup yang telah mengikuti program SSI sudah berhasil meraih pendanaan dari investor.

Baca Juga: Tips Sukses Ciptakan Produk buat Pemain Startup, Cek Nih! 

1. Kriteria startup yang bisa ikut mendaftar

Mau Startup Kamu Mudah Dapat Pendanaan? Coba Ikutan IniIlustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Pendaftaran SSI Batch 5 terbuka untuk semua startup digital Indonesia yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

  • Sudah memiliki Minimum Viable Product (MVP) minimal 3-6 bulan terakhir
  • Pendiri startup terlibat secara full time dalam operasional
  • Telah memiliki badan hukum PT
  • Startup sedang berada pada tahap pendanaan bootstrap atau maksimal pendanaan Seri-A.

2. Pendaftaran paling lambat sebelum 1 Agustus

Mau Startup Kamu Mudah Dapat Pendanaan? Coba Ikutan IniIlustrasi Kalender (IDN Times/Arief Rahmat)

Startup yang tertarik bisa mendaftarkan diri di situs resmi SSI, di startupstudio.id paling lambat sebelum tanggal 1 Agustus 2022.

Penyelenggaraan program SSI dari tahun ke tahun selalu diikuti oleh ribuan pendaftar. Mereka akan diseleksi menjadi 15 startup terpilih utama.

Setiap startup yang mendaftar akan dinilai berdasarkan 4 faktor, yaitu analisa laporan bisnis, profil para founder, local defensible-factors, pertumbuhan dari bulan ke bulan, serta market size dalam proposal mereka.

Oleh karena itu, untuk memperbesar kemungkinan terpilih, masing-masing startup harus mempersiapkan diri dengan baik.

“Melihat semakin kompetitifnya persaingan peserta SSI, kami terus berupaya untuk memilih dan memilah startup yang benar-benar siap untuk dibimbing ke level yang lebih tinggi," kata saran Italo Gani, salah satu dari dewan kurator Startup Studio Indonesia Batch 5, dikutip IDN Times, Selasa (14/6/2022).

Salah satu indikatornya adalah, pihaknya ingin melihat founder startup yang berfokus pada satu masalah yang ingin diselesaikan, dan fokus mengembangkan satu produk digital, baik B2B maupun B2C untuk memecahkan hal tersebut.

"Dengan sumber daya yang masih terbatas di tahap awal, kami ingin melihat dedikasi para founder dalam mengembangkan model bisnis mereka dan memperpanjang retensi pengguna,” tuturnya.

3. Manfaat yang akan diterima oleh startup yang berhasil lolos

Mau Startup Kamu Mudah Dapat Pendanaan? Coba Ikutan Iniilustrasi startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Setelah lolos melalui proses presentasi dan wawancara, nantinya 15 startup terpilih dapat mengikuti serangkaian pelatihan eksklusif selama 4 bulan, diantaranya adalah sesi Founder’s Camp, sesi 1-on-1 tentang product-market-fit dengan coach, workshop marketing dan user journey, serta dukungan pengembangan teknologi (tech dev) selama 2 bulan sesuai kebutuhan.

Puncak dari rangkaian program Startup Studio Indonesia adalah Milestone Day, dimana para finalis berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.

Para startup finalis berkesempatan dibina langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup ternama, seperti Dimas Harry Priawan (Co-founder dan CEO Dekoruma), Moses Lo (Co-Founder & CEO Xendit), Christopher Madiam (Co-founder dan President Sociolla), Arip Tirta (Co-Founder & President Evermos), Gibran Huzaifah (Founder & CEO eFishery), dan banyak lagi.

“Kami sangat senang melihat semakin tingginya antusiasme startup terhadap program SSI dari tahun ke tahun. Ada banyak sekali startup alumni dari inkubasi intensif SSI yang telah berhasil mencapai product-market fit dan mengembangkan bisnisnya secara pesat, setelah mendapatkan pembinaan yang tepat sasaran," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.

Melalui program ini, pihaknya berharap bisa terus membentuk ekosistem startup digital yang kondusif, berkelanjutan, dan suportif, di mana para pelaku startup memiliki wadah untuk berkumpul dan saling berbagi pengalaman serta best practices untuk bersama-sama memajukan ekonomi Indonesia,” katanya.

Tidak hanya memberikan ilmu, SSI juga membuka jejaring bisnis yang lebih luas bagi para startup agar bisa menemukan orang yang tepat dan kredibel untuk pengembangan bisnis. Inilah yang membuat mayoritas alumni mampu melakukan scale-up dan inovasi dengan lebih efektif dan efisien.

Baca Juga: 5 Tips Ide Produk untuk Bisnis dari 3 Startup Veteran Indonesia

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya