Naiknya Harga Cabai, Deterjen dan Rokok Jadi Biang Kerok Inflasi Juni

Komponen harga bergejolak berkontribusi paling besar

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan inflasi bulan ke bulan atau month to month (mtm) pada Juni 2022 sebesar 0,61 persen, disebabkan naiknya sejumlah harga barang.

Penyumbang inflasi terbesar dilihat dari komponennya berasal dari komponen harga bergejolak sebesar 0,44 persen, komponen inti sebesar 0,12 persen, dan terakhir komponen harga yang diatur pemerintah sebesar 0,12 persen.

"Penyumbang terbesar kalau dilihat menurut komponen adalah berasal dari harga bergejolak, yaitu secara month to month memberikan andil sebesar 0,44 persen. Sedangkan komoditas utamanya yang menyumbang atau yang memberikan andil besar kepada komponen harga bergejolak adalah cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga: Rumitnya Lapisan Tarif Cukai Rokok di RI Bikin Konsumsi Rokok Naik

1. Deterjen dan rokok juga jadi penyumbang inflasi Juni

Naiknya Harga Cabai, Deterjen dan Rokok Jadi Biang Kerok Inflasi JuniIlustrasi Cukai Rokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Selanjutnya, penyumbang inflasi komponen inti berasal dari upah asisten rumah tangga, sabun deterjen berupa bubuk atau cair, dan kontrak rumah.

"Sementara komponen ketiga yang menyebabkan inflasi di bulan Juni adalah harga yang diatur pemerintah memberikan andil sebesar 0,05 persen. Hal ini disebabkan karena kenaikan tarif angkutan udara dan rokok kretek filter," sebutnya.

Baca Juga: Inflasi Tahunan RI Tembus 4,35 Persen, Tertinggi Sejak Juni 2017

2. Inflasi tahunan pada Juni 2022 tertinggi sejak 5 tahun

Naiknya Harga Cabai, Deterjen dan Rokok Jadi Biang Kerok Inflasi JuniIlustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Inflasi tahun ke tahun atau year on year (yoy) pada Juni 2022 sebesar 4,35 persen. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak Juni 2017.

"Inflasi kita secara year on year di bulan Juni ini sebesar 4,35 persen, ini merupakan inflasi yang tertinggi sejak Juni tahun 2017 di mana pada saat itu bulan Juni tahun 2017 inflasi kita sebesar 4,37 persen," kata Margo.

Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender pada bulan Juni adalah 3,19 persen.

Baca Juga: Mengenal Inflasi, Dampak yang Ditimbulkan dan Strategi Mengatasinya

3. Hujan lebat mengganggu produksi sehingga mempengaruhi inflasi

Naiknya Harga Cabai, Deterjen dan Rokok Jadi Biang Kerok Inflasi JuniIlustrasi kegiatan petani di area persawahan yang terendam air. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Dia mengatakan, dari data BMKG di bulan Juni ini terlihat bahwa hujan masih turun, terutama di wilayah sentra produksi komoditas hortikultura. Margo juga mengatakan turunnya hujan pada Juni 2022 dengan curah hujan yang di atas normal. Hal itu mempengaruhi produksi di beberapa sentra produksi.

"Jadi masih ada hujan di bulan Juni terutama pada sentra-sentra produksi hortikultura dan sifatnya hujannya lebat, tentu saja ini akan mengganggu produksi di beberapa sentra produksi khususnya untuk produk hortikultura," jelasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya