Pandawa Agri Ungkap Strategi Petani Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Produktivitas meningkat di tengah tantangan iklim

Jakarta, IDN Times - Pandawa Agri Indonesia (PAI) mengungkapkan strategi di sektor pertanian sehingga mampu menghadapi perubahan iklim yang terjadi, yakni dengan transformasi pertanian berkelanjutan.

Dalam laporan yang dikeluarkan perusahaan pertanian berbasis life-science itu, disebutkan praktik pertanian berkelanjutan yang dilakukan mampu meningkatkan produktivitas dan penghidupan petani, serta memperkuat ketahanan petani terhadap perubahan iklim.

“Melalui laporan ini, kami ingin menunjukkan kemajuan, pencapaian, dan pembelajaran yang kami dapatkan selama menjalankan misi kami dalam memberdayakan petani padi di NTT dan mendorong praktik pertanian berkelanjutan yang adaptif terhadap perubahan iklim,” kata Head of Smallholders Initiative PAI, Faris Nurmianto dalam keterangannya, Senin (11/9/2023).

Baca Juga: Dinas Pertanian Lombok Tengah Dukung BPS Lakukan Sensus Pertanian

1. Manfaatkan teknologi untuk pacu produktivitas petani

Pandawa Agri Ungkap Strategi
Petani Tahan Terhadap Perubahan IklimIlustrasi pertanian di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (dok. PAI)

Faris mengatakan, lebih dari 400 petani dengan total lahan lebih dari 340 hektar bergabung ke dalam ekosistem PAI sejak 2021. Pertumbuhan substansial yang dilakukan menunjukkan upaya berkelanjutan perusahaan mendukung perkembangan petani swadaya di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Dengan teknologi PPAI (Pendampingan Pandawa Agri Indonesia), produktivitas petani melonjak hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan sebelumnya," sebutnya.

Jika dibandingkan dengan metode pertanian konvensional, dia menyebut metode pertanian yang dilakukan pihaknya berfokus pada pertanian berkelanjutan sehingga menghasilkan tingkat produktivitas 25 persen lebih tinggi. Hal itu semakin meningkatkan stabilitas keuangan petani dan kesejahteraannya.

Peningkatan produktivitas pertanian dan pendapatan petani dibarengi dengan peningkatan kualitas lingkungan. Hal itu, kata dia, dibuktikan oleh petani yang melaporkan adanya peningkatan kondisi kesehatan tanah pada lahan pertanian mereka.

“Teknologi PPAI dirancang tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas, namun juga meningkatkan kualitas lingkungan dan ketahanan tanaman terhadap perubahan iklim," sebutnya.

Dia mencontohkan, pada musim tanam pertama di tahun ini, curah hujan sangat tinggi dan serangan hama penyakit meningkat dari musim sebelumnya. Namun, rata-rata produktivitas petani bergabung meningkat hingga di angka 5,3 ton per hektar, di atas nilai rata-rata produktivitas nasional.

Baca Juga: 4 Metode Inovatif Urban Farming untuk Wujudkan Pertanian di Perkotaan

2. Kucurkan pembiayaan murah buat petani

Pandawa Agri Ungkap Strategi
Petani Tahan Terhadap Perubahan IklimIlustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

PAI dalam menjalankan ekosistem closed-loop juga bermitra dengan Rabo Foundation untuk memberikan pembiayaan terjangkau bagi para petani. Alhasil, sebanyak Rp6,6 miliar telah disalurkan dalam bentuk pembiayaan terjangkau dan pembelian hasil panen.

Investasi yang dilakukan telah membekali petani dengan sumber daya untuk meningkatkan praktik pertanian lebih ramah lingkungan, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan penghidupan mereka.

“Misi kami untuk mengurangi kerugian pasca panen, memperkuat rantai nilai, dan membantu petani kecil dalam menerapkan praktik pertanian berketahanan iklim selaras dengan apa yang PAI lakukan," kata Investment Director ANGIN Atika Benedikta yang merupakan perwakilan Rabo Foundation di Indonesia.

Kolaborasi dengan PAI, kata Atika, memungkinkan pihaknya untuk memperluas dampak ke wilayah pedesaan dengan layanan finansial terbatas. Sehingga pada akhirnya akan mendorong inklusi keuangan bagi petani di daerah terpencil.

Baca Juga: Sekitar 1.500 Petani Bantul Gunakan Alat Pertanian Berbasis Listrik

3. Kemitraan yang digagas bantu kendalikan inflasi

Pandawa Agri Ungkap Strategi
Petani Tahan Terhadap Perubahan IklimIlustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do mengatakan, berbagai bentuk kemitraan yang digagas PAI berhasil membantu pemerintah Nagekeo memperoleh peringkat kedua dalam penghargaan nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk wilayah Indonesia Timur dari Bank Indonesia.

“Pendekatan komprehensif PAI terhadap setiap aspek pertanian, serta keterlibatan aktif mereka dalam kemitraan multi-stakeholders, berperan penting dalam pencapaian kami dalam memperoleh penghargaan TPID,” ujarnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya