Pantau Smelter Terbesar Dunia di Gresik, Wapres: Beroperasi Mei 2024

Bakal serap 11 ribu pekerja

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin optimis pembangunan pabrik pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia (PTFI), di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, dapat beroperasi pada Mei 2024.

Hal itu disampaikan Ma'ruf usai mengunjungi lokasi pembangunan pada Selasa, 7 Februari 2023. Pembangunan pabrik smelter tersebut memang ditargetkan dapat beroperasi pada Mei tahun depan, sesuai yang sudah direncanakan untuk mengolah konsentrate produksi PTFI.

"Saya optimis pekerjaan dapat diselesiakan sesuai target, bahkan ada berapa tadi yang sudah direncanakan tercapai dan melampaui 2% dari yang sudah ditargetkan. artinya target Mei 2024 itu saya berharap kalau bisa dimajukan lebih awal karena sudah ada bagian yang lebih dulu diselesaikan, optimis saya ini dapat diselesaikan," kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis Kementerian ESDM.

Disebutkan bahwa target penyelesaian konstruksi di akhir Desember 2023, tanggal operasi komersial (commercial operation date/COD) akhir Desember 2024 dan mulai berproduksi di bulan Mei 2024.

Baca Juga: Pengusaha Sulit Cari Uang buat Bangun Smelter, Begini Perintah Jokowi

1. Jadi smelter terbesar di dunia

Pantau Smelter Terbesar Dunia di Gresik, Wapres: Beroperasi Mei 2024Presiden Jokowi groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Pemerintah telah mencanangkan program hilirisasi sesuai amanat dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Salah satunya diimplementasikan melalui pembangunan pabrik pemurnian produk-produk mineral (smelter).

"Pemerintah dalam rangka mengembangkan industrinya melakukan hilirisasi dan pembangunan smelter itu merupakan pelaksanaan dari hilirisasi karena itu tadi saya meninjau smelter PT Freeport Indonesia," ujar Ma'ruf.

Dijelaskan lebih lanjut, pembangunan smelter kedua PTFI merupakan kebanggaan bangsa Indonesia karena merupakan smelter single line terbesar di dunia. Smelter ini mengolah konsentrat hingga 1,7 juta ton produk dari PTFI. Sedangkan di PT Smelting mampu mengolah 1,3 juta ton.

"Secara keseluruhan dapat mengelola 3 juta ton konsentrate," sebutnya.

Baca Juga: Proyek Smelter yang Tak Terapkan EBT Bakal Dibatasi  

2. Bakal serap 11 ribu tenaga kerja

Pantau Smelter Terbesar Dunia di Gresik, Wapres: Beroperasi Mei 2024Presiden Jokowi groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Ma'ruf menerangkan, multiplier effect atau efek pengganda lainnya dari proyek tersebut adalah penyerapan tenaga sekitar 11 ribu pekerja, dengan komposisi 98 persen tenaga kerja Indonesia, yang mana 50 persennya berasal dari tenaga kerja lokal Jawa Timur.

"Proyek ini juga akan menyerap tenaga kerja besar yakni sebanyak 11 ribu pekerja untuk itu maka diperlukan Pemerintah Daerah setempat harus menyiapkan tenaga kerja trampil dan dengan melakukan pelatihan-pelatihan vocational training sesuai dengan tuntutan yang ada di sini," tutur Ma'ruf.

Baca Juga: Sambangi Smelter Manyar Freeport, Menko Perekonomian Sampaikan Hal Ini

3. Smelter Freeport dukung ekosistem kendaraan listrik

Pantau Smelter Terbesar Dunia di Gresik, Wapres: Beroperasi Mei 2024Tony Wenas Direktur Utama (Dirut) PT Freeport Indonesia (Dok. IDN Times)

Dalam kesempatannya, Presiden Direktur PTFI Toni Wenas mengatakan, selain memproses consentrate menjadi katoda tembaga, smelter tersebut juga akan menghasilkan perak dan emas batangan karena ada fasilitas precious metal refinery (PMR) serta nikel, alumunium, lithum dan cobalt yang merupakan bagian dari ekosistem kendaraan listrik.

"Di smelter ini akan dihasilkan tembaga itu salah satu bahan utama untuk ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle ecosystem) disamping tentunya ada nikel, alumunium juga ada cobalt dan lithium. Jadi ini semua adalah unsur-unsur yang sangat penting untuk industri hilirisasi dan saya sudah yakin karena Presiden beberapa kali mengatakan, ekosistem kendaraan listrik ini yang akan dibentuk di Indonesia," jelas Toni.

Toni berharap setelah smelter kedua PTFI berproduksi dapat menjadi stimulus bagi tumbuhnya industri hilir lainnya, khususnya berkaitan dengan ekosistem kendaraan listrik.

"Kami harapkan dengan selesianya proyek pembangunan smelter ini bisa tumbuh industri-industri yang lebih hilir lagi, terutama kaitannya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik," tambahnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya