Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Rampung Akhir Tahun

Progresnya mencapai 92,73 persen

Jakarta, IDN Times - Perkembangan konstruksi Tol Semarang-Demak Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer (km) telah mencapai 92,73 persen. Targetnya, pelaksanaan konstruksi seksi 2 rampung sepenuhnya pada akhir 2022.

Setelah pelaksanaan konstruksi tersebut rampung, selanjutnya akan dilakukan rangkaian Uji Laik Fungsi (ULF). Kemudian dapat digunakan oleh masyarakat. Demikian dikutip IDN Times dari situs web Kementerian PUPR, Sabtu (1/10/2022).

Tol dengan total panjang 27 km ini terbagi menjadi dua seksi, yakni Seksi 1 Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,69 km yang merupakan porsi pemerintah dan Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 km merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.

Nantinya, jalan tol Semarang-Demak seksi 2 akan memiliki dua simpang susun (SS) yaitu, SS Sayung dan SS Demak.

Baca Juga: Sambut Presidensi G20, Jalan Tol Bali-Mandara Kini Dilengkapi PLTS

1. Perkembangan pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1

Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Rampung Akhir Tahun

Khusus untuk Seksi 1 Semarang/Kaligawe-Sayung sedang dilakukan trial embankment hingga 2 lapis timbunan dan dapat dijadikan acuan untuk pekerjaan tanggul laut pada paket kontraktual 1B.

Pada awal 2023, bertepatan dengan dimulainya pekerjaan timbunan dan diperkuat dengan matras bambu setebal 13 lapis.

Seksi 1 Semarang/Kaligawe-Sayung ditargetkan selesai konstruksinya pada pertengahan 2024 mendatang.

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Terkendala Curah Hujan Tinggi 

2. Manfaat keberadaan tol Semarang-Demak

Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Rampung Akhir TahunWarga setempat melintasi pilar baja tulangan beton konstruksi proyek jalan tol Semarang-Demak, 8 November 2021. Material baja tulangan beton tersebut merupakan produk dari PT Bhirawa Steel, cucu perusahaan PT Hutama Karya (Persero) yang memiliki pabrik di Surabaya (IDN Times/Dhana Kencana)

Tol Semarang-Demak, selain melengkapi jaringan jalan tol dan ruas utama di sisi utara Pulau Jawa juga akan semakin mendukung pertumbuhan pusat ekonomi baru di Provinsi Jawa Tengah.

Selain itu, jalan bebas hambatan ini akan menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, pariwisata religi, khususnya di wilayah Demak, dan mengurai kepadatan lalu lintas kendaraan di sekitar kawasan Kaligawe dan Bandara Ahmad Yani.

Tol Semarang-Demak juga difungsikan sebagai penahan banjir rob serta mengatasi banjir dan genangan air yang selama ini menjadi permasalahan ibu kota Jawa Tengah.

Baca Juga: Curhat Warga Pesisir Demak, Menolak Tenggelam Tergusur Pembangunan

3. Pembangunannya meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan

Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Rampung Akhir TahunIlustrasi pembangunan jalan tol Semarang-Demak. (Dok. Pemprov Jateng)

Kementerian PUPR bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan atas pembangunan Tol Semarang-Demak.

Misalnya, menyiapkan program relokasi lahan mangrove yang berada di sekitar pembangunan Seksi 1 Tol Semarang-Demak ruas Semarang-Sayung. Terdapat tiga lokasi kawasan mangrove yang akan direlokasi dengan total luas kurang lebih 46 hektare.

Upaya pelestarian kawasan mangrove bertujuan untuk mempertahankan fungsi hutan mangrove sebagai habitat flora dan fauna di pesisir Pantai Utara Jawa serta melindungi daerah garis pantai, termasuk mengurangi risiko abrasi.

Sistem akar pohon bakau yang kokoh juga semakin membantu membentuk penghalang alami terhadap gelombang badai dan banjir. Sedimen sungai dan darat terperangkap oleh akar, yang melindungi daerah garis pantai dan memperlambat erosi.

Baca Juga: Tol Jatikarya Bekasi Diblokade Ahli Waris, Pengguna Tol Digratiskan

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya