Pemerintah Tak Mau Pertumbuhan Ekonomi RI Dinikmati Segelintir Orang

Minta pengusaha besar libatkan pengusaha kecil

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan agar pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia tak hanya dinikmati segelintir pihak. Pemerintah ingin agar pengusaha daerah dapat ikut merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi.

"Apalah artinya sebuah pertumbuhan ekonomi yang baik tetapi hanya dimiliki atau dikuasai oleh segelintir orang, kalau hanya dinikmati oleh investor, sementara rakyat di daerah tidak mendapatkan hal yang baik dari investasi," katanya dalam acara Forum Kemitraan Investasi 2022, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga: Guyon Bahlil soal Pengusaha dan Monyet di Rapimnas KADIN

1. Pemerintah janji bantu pengusaha daerah

Pemerintah Tak Mau Pertumbuhan Ekonomi RI Dinikmati Segelintir OrangIlustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pemerintah, lanjut Bahlil tegas mewajibkan para investor mau dari negara manapun untuk berkolaborasi dengan pelaku usaha di daerah jika ingin berinvestasi di Indonesia.

"Mereka (investor atau pengusaha besar) harus memberdayakan orang-orang daerah, agar orang-orang daerah itu menjadi tuan di negerinya sendiri," ujarnya.

Jadi, pelaku usaha daerah tidak boleh hanya menjadi penonton atas masuknya investasi ke daerah mereka. Mereka harus ikut menikmati pertumbuhan ekonomi yang terjadi di daerahnya.

"Orang daerah, pengusaha daerah tidak bisa hanya menjadi objek aja tapi harus menjadi subjek dan objek dari pembangunan ekonomi. Oleh karena itu kami dari Kementerian Investasi sangat berkomitmen untuk membantu bapak/ibu semua para pengusaha termasuk UMKM," tuturnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Anak Buah Tindaklanjuti Investasi Hasil KTT G20

2. UMKM jadi tulang punggung ekonomi nasional

Pemerintah Tak Mau Pertumbuhan Ekonomi RI Dinikmati Segelintir OrangIlustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bahlil mengingatkan bahwa UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Bahkan UMKM berperan penting dalam menyelamatkan ekonomi Indonesia saat terjadi krisis 1998.

"Pada 1998 itu krisis ekonomi, defisit ekonomi kita 13 persen, inflasi kita 88 persen, cadangan devisa kita 17 miliar dolar AS. Siapakah yang menjaga benteng pertahanan ekonomi nasional kita? UMKM bukan pengusaha-pengusaha besar aja, sebagian pengusaha besar melarikan diri," tuturnya.

Begitupun saat krisis pada 2008, Indonesia bisa bertahan berkat UMKM. Kemudian saat terjadi pandemik COVID-19 pada 2020, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif kemudian bangkit atas kontribusi UMKM.

"Tapi 2021 kita perlahan udah mulai bangkit dan 2022 juga kita survive. Itu juga peran serta dari pengusaha besar dan UMKM dan UMKM ini menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional kita," ujar Bahlil.

Baca Juga: Waspada Resesi, Kemenperin Ajak UMKM Cibaduyut Perluas Pasar Lokal

3. Jokowi minta pengusaha besar dan UMKM kompak

Pemerintah Tak Mau Pertumbuhan Ekonomi RI Dinikmati Segelintir OrangPresiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan harapan agar para pengusaha besar dan UMKM kompak, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Dia meyakini jika seluruh elemen bangsa bersatu termasuk para pelaku usaha mulai dari yang besar, menengah, hingga kecil akan menjadi sebuah kekuatan yang besar.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mendorong para pelaku usaha besar untuk melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap lingkungan dan masyarakat sehingga dapat menggerakkan ekonomi di sekitar.

“Jangan sampai ada perusahaan besar berada di sebuah daerah, pabriknya kelihatan tinggi-tinggi dan besar sekali, lingkungannya miskin,” ujarnya pada 3 Oktober 2022 lalu.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya