PLN Butuh Modal 1.000 Miliar Dolar untuk Kebutuhan Energi hingga 2060

Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi listrik yang meningkat

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) memperkirakan, butuh investasi sebesar 1.000 dolar Amerika Serikat (AS) hingga 2060 untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri. Angka itu dengan asumsi kebutuhan energi meningkat 5 persen per tahun.

"Kami membutuhkan tambahan 1.000 miliar dolar AS mulai hari ini hingga 2060," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam agenda Grand Launching Indonesia Energy Transition Mechanism Country Platform sebagai rangkaian KTT G20 di Bali, Indonesia, Senin (14/11/2022).

Baca Juga: PLN Coret 13 Gigawatt PLTU Batu Bara dari Rencana

1. Butuh 250 gigawatt kapasitas tambahan

PLN Butuh Modal 1.000 Miliar Dolar untuk Kebutuhan Energi hingga 2060Ilustrasi listrik (ANTARA FOTO/Rahmad)

Hari ini, kata dia, kebutuhan listrik di Indonesia sekitar 300 terawatt hour (TWh). Dengan asumsi konsumsi listrik meningkat sekitar 5 persen dari tahun ke tahun, maka kebutuhannya akan meningkat menjadi 2.000 terawatt hour pada tahun 2060.

"Kami sudah menghitung berapa tambahan modal investasi untuk memenuhi permintaan mereka, kira-kira tambahan 250 gigawatt kapasitas tambahan, distribusi transmisi jaringan pintar, sistem kontrol, smart meter, Anda tahu, teknologi canggih," tuturnya.

2. Dengan kebutuhan investasi yang tinggi, Indonesia jangan hanya menjadi pasar

PLN Butuh Modal 1.000 Miliar Dolar untuk Kebutuhan Energi hingga 2060Ilustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Darmawan berpendapat bahwa dengan 1.000 miliar dolar AS yang dibutuhkan, Indonesia jangan hanya menjadi pasar dari produk akhir produk energi terbarukan yang berasal dari negara lain.

"Sekarang, kita perlu menggeser bagaimana dalam transisi energi kita dapat membangun kapasitas nasional, kita membangun keterampilan teknis, bahwa kita membangun pengetahuan sedemikian rupa sehingga Indonesia dapat menyelaraskan antara pertumbuhan ekonomi dan juga kelestarian lingkungan," tuturnya.

Dia menambahkan, melalui transisi energi yang dilakukan, Indonesia akan dapat mempercepat pertumbuhan, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan semakin menyejahterakan rakyat.

"Dan juga dalam memanfaatkan pengembangan energi terbarukan ini, kita mampu menjadi subjek, bukan hanya objek," tambahnya.

3. Potensi investasi EBT capai 700 miliar dolar AS

PLN Butuh Modal 1.000 Miliar Dolar untuk Kebutuhan Energi hingga 2060Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengungkapkan, potensi investasi pada energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia mencapai 700 miliar dolar AS.

Dia pun menegaskan komitmen Indonesia dalam mempercepat transisi energi guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060. Luhut menilai, target tersebut sangat mungkin dicapai mengingat potensi EBT yang dimiliki Indonesia cukup besar yaitu mencapai 437 gigawatt. Pemerintah melalui PLN siap mengembangkan potensi energi bersih tersebut.

“Pak Darmawan (Direktur Utama PLN) menyebutkan dan mengingatkan saya bahwa hingga tahun 2060 potensi investasi energi terbarukan sekitar US$700 miliar. Jadi ini kue besar. Makanya saya sangat percaya diri bahwa Indonesia bisa mempercepat transisi energi karena begitu banyak potensi yang bisa kita lakukan di negara ini, jika kita kelola dengan baik,” kata Luhut dalam BNEF Summit di Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11).

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya