Rupiah Anjlok Sore Ini, Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen kok Gak Ngefek?

Rupiah melemah 161,5 poin di penutupan perdagangan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terjun bebas, melemah tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (6/2/2023).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah 161,5 poin atau 1,08 persen ke Rp15.055 per dolar AS pada penutupan perdagangan. Pelemahan rupiah sore ini melanjutkan tren negatif pada pembukaan perdagangan yang melemah sebanyak 111,5 poin ke level Rp15.005 per dolar AS.

Begitupun pada penutupan perdagangan Jumat (3/2), nilai tukar rupiah melemah 5,5 poin atau 0,04 persen ke Rp14.893,5 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Melemah Tajam Jelang Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi RI

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Pelemahan juga terjadi di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), di mana rupiah melemah ke Rp15.055 per dolar AS pada Senin (6/2).

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada Jumat (3/2) yang ada di level Rp14.898 per dolar AS.

Baca Juga: Mengenal Reksa Dana Pasar Uang, Investasi yang Cocok Untuk Pemula

2. Rupiah tertekan oleh data ketenagakerjaan AS

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa dolar mempertahankan keperkasaannya pada hari ini berkat data ketenagakerjaan AS yang menguat.

Data ketenagakerjaan yang kuat ini dapat membuat bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) tetap hawkish lebih lama. Artinya, the Fed akan membiarkan suku bunga naik untuk menjaga inflasi tetap terkendali, meskipun dapat mengorbankan pertumbuhan ekonomi, belanja konsumen, dan lapangan kerja.

Pada Jumat lalu, laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa nonfarm payrolls melonjak sebanyak 517 ribu pekerjaan di Januari, jauh melampaui ekspektasi ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan 185 ribu.

"Angka penggajian yang mencolok bersama dengan rebound industri jasa AS pada bulan Januari membuat investor mempertanyakan bahwa Fed hampir selesai dengan kebijakan pengetatan moneternya. Pedagang menilai suku bunga kebijakan Fed mencapai puncaknya pada 5,05 persen pada bulan Juni sebelum bank sentral memangkas suku bunga pada paruh kedua tahun ini," tutur Ibrahim.

Baca Juga: Keren! Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Tertinggi dalam 8 Tahun

3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tak berdampak?

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia baru saja merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tercatat, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 mencapai 5,31 persen atau kembali pada level seperti sebelum pandemik.

Hanya saja, pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal IV-2022 sebesar 5,01 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy), turun dibandingkan kuartal III-2022 yang sebesar 5,73 persen.

Analis DCFX Futures, Lukman Leong berpendapat bahwa rupiah melemah tajam merespon penguatan dolar AS pada Jumat lalu.

"Data pertumbuhan ekonomi kuartal IV Indonesia memang sangat positif, lebih tinggi dari perkiraan, saya melihat cenderung hanya menahan rupiah dari penurunan yang lebih besar. Indeks dolar AS sendiri masih naik hari ini namun pergerakan hampir datar. Investor masih akan wait and see menantikan pidato the Fed Powell besok malam," tambah Lukman.

 

4. Proyeksi nilai tukar rupiah pada perdagangan besok

Seharian ini nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp15.005-Rp15.060 per dolar AS. Sejak awal tahun atau year to date (ytd), rupiah terapresiasi terhadap dolar AS sebesar 3,33 persen.

Ibrahim memperkirakan bahwa rupiah pada perdagangan Selasa (7/2), akan bergerak pada rentang Rp15.030-Rp15.100 per dolar AS.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya