Rupiah Keok Pagi Ini, Masih Ada Peluang Menguat?

Rupiah melemah 20,5 poin di pembukaan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Rabu (12/4/2023). Meski begitu, ada optimisme kalau rupiah menguat di penutupan perdagangan nanti.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah sebanyak 20,5 poin ke level Rp14.906 per dolar AS pada pembukaan perdagangan. Hingga pukul 09.15 WIB, pelemahan rupiah semakin menipis menjadi 5,5 poin ke Rp14.880 per dolar AS 

Sedangkan pada penutup perdagangan Selasa, 10 April, rupiah menguat sebanyak 16,5 poin atau 0,11 persen ke level Rp14.885,5 per dolar AS.

1. Rupiah berpotensi menguat hari ini

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah masih berpeluang menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Hal itu didorong dengan berkembangnya ekspektasi bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan menghentikan kenaikan suku bunga acuannya.

"Pelaku pasar kelihatannya mengantisipasi ekspektasi bank sentral AS akan menahan kenaikan suku bunga acuannya setelah rapat bulan Mei ini, dengan kembali masuk ke aset berisiko," ujarnya.

Dia mengatakan, salah satu aset berisiko yang terlihat naik adalah Bitcoin yang sudah kembali ke area 30 ribu dolar AS. Sejalan dengan ekspektasi pasar, dini hari tadi WIB, Presiden Bank Sentral AS wilayah Philadelphia, Patrick Harker, menyatakan keinginannya agar The Fed menahan suku bunga acuannya setelah mencapai lima persen.

Baca Juga: Lawan Balik Dolar AS, Rupiah Tembus Rp14.800-an Sore Ini

2. Penguatan rupiah kemungkinan terbatas

Analis DCFX Futures, Lukman Leong, juga menyebut rupiah masih berpotensi menguat namun terbatas. Laju mata uang Garuda dipengaruhi oleh investor yang wait and see menantikan data inflasi AS dan risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) malam nanti.

Sementara, dari domestik, investor menantikan data penjualan ritel Indonesia pada Februari 2023 lalu yang telah terus menurun dalam enam bulan terakhir. Namun, seandainya data ritel bisa lebih baik maka rupiah berpotensi untuk melanjutkan penguatan.

"Penguatan rupiah belakangan ini didukung oleh faktor domestik dengan permintaan kuat SBN (Surat Berharga Negara), terutama dari asing," ujar Ariston.

3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini

Ariston menyebut potensi penguatan rupiah hari ini ke arah Rp14.800, dengan potensi resisten di Rp14.930 per dolar AS.

Sedangkan Lukman memproyeksikan pergerakan rupiah hari ini akan berada pada kisaran Rp14.850 hingga Rp15.000 per dolar AS.

Baca Juga: Mudahkan Investasi, Mandiri Hadirkan Investasi Surat Berharga Negara

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya