Rupiah Tak Berdaya Akhir Pekan, Masih Mendekati Rp15 Ribu per Dolar AS

Rupiah ditutup Rp14.943 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah tak berdaya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan di akhir pekan ini, Jumat (1/7/2022). Kurs rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,27 persen ke Rp14.943.

Pada perdagangan pagi tadi, Kurs rupiah dibuka melemah 43 poin ke level Rp14.946 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Kamis, 30 Juni 2022, kurs rupiah ditutup melemah 51 poin ke level Rp14.903 per dolar AS

Baca Juga: Rupiah Anjlok Lagi, Nyaris Tembus Rp15 Ribu per Dolar AS

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp14.956 per dolar AS.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada Kamis (30/6/2022) yang ada di level Rp14.882 per dolar AS.

Baca Juga: Indonesia Bentuk Satgas Kerja Sama Mata Uang Lokal

2. Pemerintah pede ekonomi RI bisa tumbuh sesuai target

Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, investor mempertimbangkan dorongan dari kebijakan pengetatan Federal Reserve (The Fed) serta risiko resesi AS.

Selain itu, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada Juli ini untuk pertama kalinya dalam satu dekade demi mendinginkan percepatan inflasi, meskipun ekonom terbagi pada besarnya kenaikan apapun.

"Pasar sekarang akan melihat ke angka inflasi zona euro yang akan dirilis pada hari Jumat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang seberapa agresif ECB dalam menaikkan suku bunga," katanya melalui keterangan tertulis, Jumat.

Sedangkan di dalam negeri, pasar terus memantau perkembangan inflasi Juni 2022 yang secara tahunan di luar dugaan karena lebih tinggi dibandingkan ekspektasi para analis. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa inflasi tahun ke tahun atau year on year (yoy) pada Juni 2022 sebesar 4,35 persen. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak Juni 2017.

"Sedangkan, pemerintah memperkirakan tingkat inflasi hingga akhir 2022 akan mencapai tingkat 4,5 persen, dipengaruhi oleh lonjakan harga komoditas global akibat disrupsi rantai pasok global dan perang antara Rusia dan Ukraina," ujar Ibrahim.

Baca Juga: 5 Instrumen Pasar Uang, Kenali sebelum Berinvestasi! 

3. Proyeksi nilai tukar rupiah besok

Pada perdagangan awal pekan depan, Ibrahim memproyeksi nilai tukar rupiah akan fluktuatif, dan melemah pada penutupan perdagangan, namun belum akan menyentuh level Rp15 ribu.

"Untuk perdagangan senen depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun  ditutup melemah di rentang Rp14.930-Rp14.970," tambahnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya