Rupiah Tergelincir ke Rp14.742 per Dolar AS Sore Ini

Melemah 31,5 poin

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah 31,5 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.742 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, Selasa (9/5/2023) sore.

Mengutip Bloomberg, pelemahan rupiah sore ini lebih kecil dibandingkan pada pembukaan perdagangan pagi tadi, yang melemah 38,5 poin ke level Rp14.749 per dolar AS.

Posisi rupiah hari ini melanjutkan tren negatif pada penutupan perdagangan Senin, 8 Mei 2023 sebesar 32,5 poin atau 0,22 persen ke level Rp14.710,5 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Anjlok ke Rp14.754 per Dolar AS Pagi Ini 

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Nilai tukar rupiah juga melemah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp14.757 per dolar AS pada Selasa, 9 Mei 2023.

Kurs mata uang Garuda hari ini lebih besar dibandingkan posisi pada Senin, 5 Mei 2023 yang ada di level Rp14.709 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Terus Bentangkan Sayap, Penggunaan Dolar AS Makin Turun

2. Rupiah tertekan oleh data ketenagakerjaan AS

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra menyebut kurs rupiah melemah terhadap dolar AS karena perubahan ekspektasi di pasar terhadap kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed).

"Data tenaga kerja AS yang membaik masih menjadi pendorong penguatan dolar AS terhadap rupiah," ujarnya.

Menurutnya, pasar menjadi tidak yakin The Fed akan menahan suku bunganya cukup lama. Pelaku pasar menunggu perkembangan data ekonomi penting AS lainnya, khususnya data inflasi yang akan dirilis besok malam.

"Kenaikan inflasi melebihi ekspektasi bisa membuyarkan ekspektasi pasar bahwa the Fed akan menahan kenaikan suku bunga acuannya," ujar Ariston.

Baca Juga: 10 Mata Uang Terkuat di Dunia Tahun 2022, Nilainya Stabil dan Kuat 

3. Penurunan cadangan devisa menekan rupiah

Ariston mengatakan, dari dalam negeri, penurunan cadangan devisa periode April bisa mengindikasikan permintaan dolar yang tinggi sementara suplai terbatas. Sehingga, memberikan tekanan ke rupiah.

Setali tiga uang, Analis DCFX Futures Lukman Leong juga menyoroti cadangan devisa Indonesia yang posisinya lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

"Rupiah diperkirakan masih akan melemah, tertekan oleh data cadangan devisa yang lebih rendah dari perkiraan. Rupiah juga tertekan oleh rebound pada dolar AS dari kekhawatiran debt ceiling AS," kata Lukman.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya